Benarkah Glaukoma Penyakit Mata Tanpa Gejala Yang Jelas

Benarkah Glaukoma Penyakit Mata Tanpa Gejala Yang Jelas.--screnshoot dari web

Radarmukomukobacakora.com – Glaukoma,  penyakit mata yang dapat menyebabkan kebutaan,  oleh karena itu, deteksi dini menjadi kunci utama dalam mencegah kerusakan penglihatan permanen akibat glaukoma.  

Salah satu metode deteksi dini yang penting adalah tes tonometri, yaitu prosedur pemeriksaan untuk mengukur tekanan di dalam bola mata (tekanan intraokular/TIO).

TIO yang tinggi merupakan faktor risiko utama penyebab glaukoma.  Kondisi ini dapat terjadi ketika  aliran cairan di dalam mata  terhambat,  menyebabkan penumpukan cairan dan peningkatan tekanan.  Peningkatan TIO  dapat  merusak saraf optik,  yang bertugas  menghantarkan  informasi visual  dari mata ke otak.  Kerusakan saraf optik  pada glaukoma  bersifat  irreversible  atau tidak dapat  dipulihkan.

BACA JUGA:10 Tips Ampuh Menjaga Kesehatan Mata agar Penglihatan Tetap Tajam Hingga Usia Senja

BACA JUGA:Ini Cara Menghentikan Kedutan di Mata yang Mengganggu Aktivitas Anda Sehari-hari

Tes tonometri  merupakan prosedur  yang relatif  cepat,  sederhana,  dan tidak menimbulkan  rasa sakit.  Terdapat  beberapa  metode  tonometri,  antara lain  tonometri aplanasi,  tonometri non-kontak (tiupan udara),  dan tonometri rebound.  Pemilihan metode  disesuaikan dengan kondisi pasien dan fasilitas kesehatan.  Sebelum menjalani tes,  pasien akan diminta untuk melepas lensa kontak (jika menggunakan)  dan meneteskan obat tetes mata  untuk mematikan rasa.

Selama  proses  pemeriksaan,  pasien  akan diminta untuk  meletakkan dagu  pada penopang  dan menatap  lurus ke depan.  Pada tonometri  aplanasi,  sebuah alat kecil  akan disentuhkan  secara perlahan  ke permukaan  kornea mata  yang telah  diberi anestesi.  Sementara  pada tonometri non-kontak,  pasien akan  merasakan tiupan  udara sepoi-sepoi  ke arah mata.  Seluruh proses  pemeriksaan tonometri  biasanya hanya  berlangsung  beberapa menit.

Manfaat utama  tes tonometri  adalah mendeteksi dini  glaukoma,  sehingga  memungkinkan penanganan  segera  untuk mencegah  kerusakan  saraf optik  dan kebutaan.  Penanganan dini  glaukoma dapat  berupa pemberian  obat tetes mata,  terapi laser,  atau tindakan  operasi.  Tujuannya  adalah untuk  menurunkan TIO,  mencegah kerusakan  lebih lanjut  pada saraf optik,  dan menjaga  penglihatan.

Meskipun  tergolong aman,  tes tonometri  memiliki beberapa  efek samping  yang mungkin  terjadi,  meskipun jarang.   Efek samping  yang paling umum  adalah mata merah  dan sedikit iritasi,  yang biasanya  akan hilang  dalam beberapa  jam.  Pada tonometri  aplanasi,  terdapat risiko  kecil terjadinya  abrasi kornea  (goresan pada  kornea).  Namun,  risiko ini  dapat diminimalisir  dengan teknik  pemeriksaan  yang tepat  dan sterilisasi  alat yang baik.

Tes tonometri  dianjurkan  bagi  individu yang  memiliki  faktor risiko  glaukoma,  seperti:

* Riwayat  glaukoma  dalam keluarga

* Usia  di atas  40 tahun

* Ras  Afrika-Amerika  atau Hispanik

* Miopia  (rabun jauh)  atau hipermetropia  (rabun dekat)

* Riwayat  cedera mata

* Penggunaan  obat-obatan  steroid  jangka panjang

* Penyakit  sistemik  tertentu,  seperti diabetes,  hipertensi,  dan migrain

BACA JUGA:TPID Bakal Menggelar Pasar Murah di 5 Kecamatan

BACA JUGA:Mata panda, lingkaran hitam di bawah mata, seringkali menjadi momok bagi banyak ora

Selain  tes tonometri,  pemeriksaan mata  lengkap  secara berkala  juga penting  untuk  menjaga kesehatan  mata.  Pemeriksaan  tersebut meliputi  pemeriksaan  ketajaman  penglihatan,  pemeriksaan  lapang pandang,  dan pemeriksaan  funduskopi  (pemeriksaan retina).

Dengan  deteksi dini  dan penanganan  yang tepat,   glaukoma  dapat  dikendalikan  dan  kebutaan  dapat dicegah.  Mari  prioritaskan  kesehatan mata  dan  lakukan  pemeriksaan  secara berkala.  Konsultasikan  dengan dokter  spesialis mata  jika Anda  memiliki  pertanyaan  atau kekhawatiran  mengenai  kesehatan mata  Anda.

Artikel Ini Dilansir Dari Berbagai Sumber : 

https://jec.co.id/id/article/glaucoma-detection-treatment-and-therapy

 

Tag
Share