Waspadai Terong: Ketahui Penyakit yang Mewajibkan Anda Menghindarinya!
Waspadai Terong: Ketahui Penyakit yang Mewajibkan Anda Menghindarinya!--ISTIMEWA
radarmukomuko.bacakoran.co -Beberapa penyakit yang mungkin menyebabkan seseorang sebaiknya menghindari konsumsi terong (atau terung) meliputi:
1. Alergi Terong: Beberapa orang memiliki alergi terhadap terong atau golongan solanaceae (keluarga tanaman yang mencakup terong, tomat, dan kentang). Gejala alergi bisa termasuk gatal-gatal, bengkak, kesulitan bernapas, atau reaksi kulit lainnya.
2. Penyakit Autoimun: Beberapa orang dengan penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis atau lupus, mungkin disarankan untuk menghindari makanan dari keluarga solanaceae. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa solanin (senyawa yang terdapat dalam terong) dapat memperburuk peradangan pada individu tertentu.
3. Penyakit Gastrointestinal: Bagi orang dengan kondisi gastrointestinal tertentu, seperti sindrom iritasi usus besar (IBS), terong dapat memicu gejala seperti kembung dan ketidaknyamanan pencernaan.
4. Asam Urat Tinggi (Gout): Meskipun terong sendiri tidak tinggi purin, beberapa orang percaya bahwa mengonsumsi terong dapat memicu gejala gout pada mereka yang sudah memiliki masalah ini.
BACA JUGA:Melejitkan Berat Badan, Berikut Buah Yang Dapat Kamu Konsumsi Dalam Penambah Berat Badan
Penyebabnya:
1. Alergi disebabkan oleh reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap protein tertentu dalam terong.
2. Penyakit autoimun dapat dipicu oleh makanan yang mengandung solanin dan menyebabkan peradangan pada sistem tubuh.
3. Masalah gastrointestinal terjadi karena terong dapat menjadi sulit dicerna bagi sebagian orang, terutama jika mereka sensitif terhadap serat atau golongan makanan tertentu.
4. Asam urat tinggi berhubungan dengan metabolisme purin yang tidak normal, meskipun terong sendiri tidak langsung menyebabkannya, tetapi bisa menjadi pemicu dalam konteks diet tertentu.
Jika ada kekhawatiran khusus tentang konsumsi terong atau dampaknya pada kesehatan, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi.*