Optimis, Program Ketahanan Pangan Ternak Sapi Berkembang dan Berlanjut
Suntik vaksin.--ISTIMEWA
radarmukomukobacakoran.com - Pemerintah Desa (Pemdes) Retak Ilir, Kecamatan Ipuh Mukomuko optimis, program ketahanan pangan bidang ternak sapi yang mereka kembangkan tahun ini berkembang dan berkelanjutan. Pasalnya, sebelum bibit indukan sapi itu diserahkan ke kelompok pengelola. Kesehatan bibit indukan sapi itu sudah dicek oleh tim Pusat Kesehatan (Puskeswan) Pulai Payung Ipuh. Selain itu, bibit indukan sapi juga sudah diberikan vaksinasi untuk mencegah jembrana dan virus lainnya. Pemdes Retak Ilir berharap, kelompok pengelola program ketahanan pangan bidang ternak sapi ini, bisa mengelola program ini dengan baik. Sehingga hasil program ketahanan pangan ini nanti, bisa dirasakan semua warga Desa Retak Ilir.
Kepala Desa (Kades) Retak Ilir, Putra Andeka, S.Kom saat dihubungi menyebut, sesuai dengan besaran anggaran yang mereka miliki tahun ini. Setidaknya ada 10 ekor bibit indukan sapi yang mereka serahkan kepada kelompok pengelola. Sebelum bibit indukan sapi ini diserahkan ke kelompok. Masing-masing anggota kelompok juga sudah diberikan pelatihan khusus, terkait dengan bagaimana tata cara pemeliharaan dan pengelolaan sapi dengan baik dan benar. Sehingga bibit indukan yang mereka kembangkan ini bisa berkembang seusai dengan harapan.
BACA JUGA:Cara Membuat Sambal Krecek: Sajian Khas yang Tak Pernah Membosankan
BACA JUGA:Rahasia Membuat Muffin Kukus Cokelat Lembut dan Mengembang: Tips Anti Gagal untuk Hasil Sempurna
"Kita optimis, karena bibit indukan sapi yang diserahkan ke kelompok dipastikan sehat. Selain itu, anggota kelompok juga sudah diberi pelatihan pelatihan," ucap Putra Andeka.
Khusus kelompok pengelola program ketahanan ini lanjut Putra, kalau ada kendala selama proses pengelolaan. Seperti ada ternak sapi yang sakit, atau ada ternak yang mati dan yang hilang. Diharapkan segera koordinasi dengan Pemdes. Karena Pertanggungjawaban ternak sapi ini harus jelas sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan. Sesuai dengan kondisi wilayah, masyarakat retak Ilir ini juga banyak yang mengembangkan sapi, kerbau dan kambing. Namun, yang harus diperhatikan kelompok pengelola, ternak sapi ini jangan dilepas liarkan. Siang hari dilepas dan malam hari sapi ini harus dikandangkan.
"Kita tidak izinkan kelompok melepas liarkan bibit indukan sapi. Sapi program ketahanan pangan ini harus dipelihara dengan baik. Siang hari dilepaskan dan malam hari harus masuk ke kandang," tegasnya.