Gelombang Tinggi Sebabkan Nelayan Paceklik

Kapal nelayan, sepi tangkapan.--ISTIMEWA

radarmukomukobacakoran.com - Para nelayan di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu lagi mengalami masa paceklik karena menurunnya hasil tangkapan ikan. 

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko, Eddy Aprianto, SP., M.Si didampingi Sekretaris AM Asbas Novian dan Kabid Perikanan Tangkap Warsiman kepada Radar Mukomuko, Selasa, 3 September 2024. Ia mengungkapkan, masa paceklik ini dialami para nelayan di Mukomuko sejak pertengahan Agustus kemarin. 

‘’Hasil tangkapan mereka para nelayan sejak pertengahan Agustus kemarin memang sangat minim. Mungkin ini juga berkaitan dengan faktor cuaca yang kurang bersahabat,’’ kata Eddy Aprianto. 

Dikatakan Eddy Aprianto, sejak pertengahan Agustus hingga sekarang ini kondisi cuaca kurang bersahabat bagi para nelayan. Sering terjadi angin kencang, hingga mengakibatkan gelombang tinggi. 

‘’Bagi yang gigih, ada juga yang memberanikan melaut. Akan tetapi, pada sebagian besar hasil yang didapatkan tidak seimbang dengan modal yang dikeluarkan para nelayan,’’ ujarnya. 

Dengan kondisi ini, kata Eddy Aprianto, untuk sementara waktu kebanyakan para nelayan menghentikan aktivitas melaut.

BACA JUGA:Pemdes Sido Makmur Survei 8 Lokasi Pembangunan 2025

BACA JUGA:Laga Berat Timnas Indonesia, 14 Kali Melawan Arab Saudi Belum Pernah Menang

‘’Banyak nelayan yang mendaratkan armada lantaran sepi tangkapan, dan ditambah cuaca kurang bersahabat,’’ kata Eddy. 

Eddy Aprianto mengungkapkan, di Kabupaten Mukomuko terdapat ribuan warga yang menjalani usaha sebagai nelayan. Mereka terdiri dari beberapa zona operasi, yakni nelayan Air Rami, Ipuh, Teramang Jaya dan Kota Mukomuko. 

Dikatakannya, dengan kondisi ini sebagian dari para nelayan ini beralih pekerjaan sementara waktu, ada yang ke kebun dan ada juga yang ke sawah, serta menjalani aktivitas lainnya.

‘’Untuk sementara ini, sebagian dari mereka banting setir ke pekerjaan lain,’’ ulasnya. 

Sekretaris Dinas Perikanan Kabupaten Mukomuko, AM Asbas Novian menambahkan, sasaran tangkapan nelayan di Kabupaten Mukomuko adalah ikan yang biasa bermain di atas permukaan air laut. Seperti ikan tongkol, beledang dan sejenisnya. 

Ikan jenis ini bersifat tidak menetap, dan berpindah-pindah lokasi. 

Sepinya tangkapan nelayan di daerah ini, kata AM Asbas, berkemungkinan keberadaan ikan sasaran tangkapan sedang berada di perairan lain. 

‘’Ini sudah biasa terjadi, ketika ikan-ikan sasaran itu berpindah ke tempat lain, maka nelayan kita sepi tangkapan,’’ imbuhnya.

Tag
Share