Pemdes Sido Makmur Survei 8 Lokasi Pembangunan 2025

Survei pembangunan 2025.--ISTIMEWA

radarmukomukobacakoran.com - Pemerintah Desa (Pemdes) Sido Makmur, Kecamatan Air Manjuto, melakukan survei lokasi pembangunan desa 2025.

Masing-masing pagar dan meubler Posyandu Melati Putih, teras Posyandu Flamboyan, pagar gedung PAUD Pertiwi, pengerasan jalan, rabat beton dua titik, lapis tebing lapangan sepak bola, dan siring pasangan.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Camat Air Manjuto, bersama Kasi Ekonomi dan Pembangunan (Ekobang), Ketua dan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Kadus, Ketua Rt, serta pendamping desa. 

Survei lokasi ini merupakan tindak lanjut dari Musyawarah Desa (Musdes) Rencana Kerja Pemerintah (RKP) desa yang digelar beberapa waktu lalu.

Prioritas 1 sampai 3 merupakan hasil rembuk stunting. sedangkan prioritas 4 menggunakan dana Ketahanan pangan. 

Kades Sido Makmur, Fawzi Amir Asy-sya'bi, SE menyampaikan, dari 8 lokasi yang sudah disurvei, belum bisa dipastikan akan dibangun seluruhnya tahun depan. Pembangunan akan dimulai sesuai dengan ranking yang ada. Dan disesuaikan dengan kekuatan anggaran yang ada. 

BACA JUGA:Laga Berat Timnas Indonesia, 14 Kali Melawan Arab Saudi Belum Pernah Menang

BACA JUGA:Hasil Perubahan APBDes Pondok Tengah, Sepakat Bangun Rabat Beton

"Maunya saya, semua dibangun. Tapi kita melihat juga kekuatan anggaran," ujar Fawzi. 

Setelah survei, akan dilaksanakan penyusunan Rancangan Anggaran Biaya (RAB). Setelah RAB selesai, baru bisa ada gambaran apa saja yang akan dibangun tahun depan. 

"Yang belum bisa dibangun tahun, akan menjadi prioritas tahun berikutnya," tambah Fawzi. 

Hal senada disampaikan oleh Sekdes SidoMakmur, Ayaturochim, S.Pd. Ia mengatakan bahwa Dana Desa (DD) Sido Makmur berada di Rp700-an juta. Dari jumlah tersebut, yang bisa digunakan untuk fisik sekitar Rp450 juta. Jumlah itulah yang akan digunakan untuk membiayai seluruh fisik di Sido Makmur. 

"Untuk merancang pembangunan tahun depan, kita berpatokan pada pagu dana tahun ini. Anggaran untuk fisik sekitar Rp450 juta," ungkap Ayaturochim.

Tag
Share