Penderita Asam Urat Dilarang Makan Emping Melinjo Berlebihan Apa Alasanya?

Makan Emping Melinjo.--ISTIMEWA

radarmukomukobacakoran.com - Emping melinjo, camilan renyah yang sering disajikan sebagai pelengkap makanan tradisional Indonesia, telah lama menjadi favorit di kalangan masyarakat. 

Dengan tekstur yang gurih dan rasa yang khas, emping melinjo tidak hanya disukai karena kelezatannya tetapi juga karena mudah ditemui di berbagai acara, dari hajatan hingga makan malam keluarga. 

Namun, di balik kelezatannya, tersembunyi fakta mengejutkan mengenai kandungan purin yang tinggi dalam emping melinjo, yang dapat meningkatkan risiko penyakit asam urat.

Emping melinjo adalah camilan yang terbuat dari biji melinjo (Gnetum gnemon), yang diolah dengan cara digeprek dan digoreng hingga kering dan renyah. 

Biji melinjo sendiri berasal dari pohon melinjo yang banyak ditemukan di Asia Tenggara, terutama Indonesia. 

Camilan ini populer di berbagai daerah karena rasanya yang khas, dan sering kali dijadikan pelengkap untuk hidangan seperti nasi goreng, gado-gado, atau bahkan sebagai camilan ringan di sela-sela aktivitas.

Mengapa banyak orang menyukai emping melinjo? Selain karena rasanya yang lezat, emping melinjo juga mudah didapatkan dan harganya relatif terjangkau. 

Tidak jarang, emping melinjo juga menjadi oleh-oleh khas dari berbagai daerah di Indonesia, terutama dari Jawa dan Sumatera. 

Namun, semakin populernya camilan ini di masyarakat juga memunculkan kekhawatiran mengenai dampaknya terhadap kesehatan, khususnya terkait dengan kandungan purin yang tinggi.

Kandungan purin yang tinggi dalam emping melinjo menjadi perhatian utama bagi mereka yang rentan terhadap asam urat. 

Purin adalah senyawa yang secara alami ditemukan dalam tubuh dan dalam berbagai makanan. Ketika purin dipecah oleh tubuh, hasil akhirnya adalah asam urat. 

Biasanya, asam urat ini dikeluarkan melalui urine. 

Namun, jika kadarnya terlalu tinggi, atau jika tubuh tidak mampu mengeluarkannya dengan efektif, kristal asam urat dapat terbentuk di persendian, yang menyebabkan rasa sakit dan peradangan.

Bagi mereka yang memiliki riwayat asam urat, konsumsi emping melinjo secara berlebihan dapat memperburuk kondisi ini. 

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa biji melinjo mengandung purin dalam jumlah yang cukup signifikan. 

Konsumsi emping melinjo secara teratur dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah, yang pada akhirnya dapat memicu serangan asam urat yang menyakitkan.

Purin adalah komponen penting yang terdapat dalam asam nukleat seluler, yang ada pada hampir semua organisme hidup. 

Pada biji melinjo, kandungan purin ini cukup tinggi karena melinjo merupakan tanaman yang memiliki struktur kimia unik yang memungkinkan akumulasi purin dalam bijinya. 

Proses pembuatan emping melinjo, yang melibatkan pengeringan dan penggorengan, tidak menghilangkan purin, bahkan bisa saja meningkatkan konsentrasinya per satuan berat.

Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua orang akan langsung terkena dampak negatif dari konsumsi emping melinjo. 

Tingkat kerentanan terhadap asam urat bervariasi antara individu, tergantung pada faktor genetik, gaya hidup, dan kebiasaan diet secara keseluruhan. 

Meskipun demikian, bagi mereka yang sudah memiliki kecenderungan atau riwayat asam urat, konsumsi emping melinjo sebaiknya dibatasi atau dihindari.

Referensi

1. "Purine Content in Food and Its Impact on Gout," Journal of Nutrition and Metabolism, 2021.

2. "The Effect of Diet on Uric Acid Levels in Patients with Gout," International Journal of Rheumatology, 2020.

3. Wawancara dengan Bapak Taufik, Pengusaha Emping Melinjo di Yogyakarta, 2023.

4. "Health Risks Associated with High Purine Intake," Journal of Clinical Nutrition, 2019.

Tag
Share