Sidak Hari Pertama Masuk Sekolah, Inilah Temuan Kadis Dikdisbud
Sidak diknas.--ISTIMEWA
radarmukomuko.bacakoran.co – Senin 15 Juli 2024, merupakan hari pertama tahun pelajaran 2024-2024. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Mukomuko bersama tim, melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke sekolah-sekolah. Baik sekolah tingkat dasar maupun sekolah tingkat lanjutan pertama. Sidak dilakukan setidaknya ke 25 sekolah. Dengan rincian 15 sekolah dasar dan 10 sekolah lanjutan tingkat pertama. Hasil sidak di beberapa sekolah tersebut diatas, semua berjalan lancar baik itu Penerimaan murid baru, kesesuaian daya tampung, maupun kehadiran guru dan tenaga kependidikan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kabupaten Mukomuko, Epi Mardiani, S.Pd menjelaskan Sidak ini bertujuan untuk melihat secara langsung kondisi di sekolah pada hari pertama masuk sekolah. Ada beberapa yang menjadi perhatian dinas adalah, apakah sistem zonasi berjalan maksimal optimal dan tidak ada kendala. Kedua jumlah siswa baru sesuai dengan kemampuan daya tampung sekolah. Dan yang ketiga tidak ada siswa terkendala, terutama anak SD masuk sekolah, terkendala dengan tes calistung karena tidak ada lagi sistem bahwa anak-anak SD wajib bisa baca yang ada sekarang adalah transformasi SD yang menyenangkan.
‘’Selain melihat langsung tingkat kehadiran tenaga pendidik dan kependidikan, kami juga menggali informasi terknis penerimaan siswa baru. Untuk masuk SD, tidak ada tes baca tulis atau berhitung,’’ ujar Epi Mardiani, didamping Kabid Pedidikan Dasar, Ramon Hosky, ST, Senin.
BACA JUGA:CBR Vs Dump Truck, 1 Orang Lurat
BACA JUGA:Pencarian Korban Tenggelam Resmi Dihentikan, Camat Ajukan Perpanjangan
Ramon juga menyampaikan, tahun ajaran 2024/2025 ini menjadi lebih spesial karena mulai diterapkannya kurikulum merdeka secara menyeluruh sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 12 Tahun 2024.
Ramon berharap Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dan diterapkan kurikulum merdeka secara menyeluruh, akan mampu meningkatkan mutu pendidikan. Lebih dari itu juga dapat memperbaiki sistem pendidikan dan lebih responsif terhadap perkembangan zaman di semua sekolah di Kabupaten Mukomuko. Dengan melaksanakan pembelajaran terdiferensiasi, mengasah bakat dan minat, serta menumbuhkan karakter murid secara lebih menyeluruh terciptanya mindset baru masyarakat kita dalam menyekolahkan anaknya bahwa semua sekolah adalah sekolah unggul.
‘’Selama ini ada pemikiran masyarakat bahwa sekolah ini sekolah favorid sehingga merebut masuk ke sana. Dan sekolah lain yang dianggap biasa-biasanya saja, kekurangan murid. Dengan diterapkan kurikulum merdeka, mindset yang demikian nggak ada lagi. Bahwa sekarang, semua sekolah adalah unggul,’’ demikian Ramon.*