Kudapan Berbahan Mangga Ini Paling Dicari Di Thailand

Kudapan dari Mangga Paling dicari Di Thailand.--istimewa

 

Radarmukomuko.bacakoran.com-Mango sticky rice atau ketan mangga yang dalam bahasa Thailand disebut dengan khao niew ma muang menjadi salah satu makanan penutup favorit dan paling populer di Thailand.

Ada sebuah kesempurnaan perihal kombinasi irisan buah mangga segar di atas nasi ketan yang disiram dengan santan hingga ditaburi dengan mung bean atau kacang hijau kuning.

Mango sticky rice menjadi sebuah hidangan yang sangat sulit untuk tak dilirik bahkan dicintai bagi mereka yang baru pertama kali mencicipinya.

Sejarah paling awal dari mango sticky rice berasal dari periode Kerajaan Ayutthaya (1351-1767) dan berlanjut hingga masa pemerintahan Raja Rama II. Menurut resep makanan tradisional Thailand, resep dari masa pemerintahan Rama V juga menyatakan bahwa beras ketan kukus dengan santan harus dikonsumsi dengan buah-buahan.

Salah satu buah yang menjadi sangat cocok dengan ketan kukus dan santan adalah buah mangga manis. Dapat dikatakan bahwa mango sticky rice telah hadir dan terus bersama warga Thailand bahkan semenjak ratusan tahun yang lalu. 

Namun ternyata, terlepas dari kepopulerannya, sebenarnya hampir tak ada bukti konklusif yang menuliskan tentang di mana dan bagaimana mango sticky rice pertama kali lahir.

Menurut sumber seperti Tourism Authority of Thailand dan Thairath, meskipun hidangan ini berasal dari Thailand, tercatat tak ada mangga atau beras ketan yang asli berasal dari Negeri Gajah Putih ini.

Hal tersebut dikarenakan sejatinya telah berkembang makanan penutup tradisional yang juga tersebar di seluruh Asia Tenggara dan Asia Selatan.

Buah mangga, bagaimanapun pertama kali tumbuh di India selama lebih dari 5.000 tahun dan juga berasal dari Burma dan Asia Timur.

Sedangkan beras ketan berasal dari wilayah timur laut Thailand atau Isaan, bagian dari Thailand yang berbatasan dengan Sungai Mekong sepanjang perbatasan Thailand dengan Laos.

Hal tersebut juga menjadikan mango sticky rice sebagai makanan penutup yang umum bagi orang-orang Laos di wilayah Mekong Besar.

Nasi ketan telah dibudidayakan sepanjang sejarah budaya, makanan, dan tradisi di Laos. 

Menurut informasi dari buku The Foreign Missionary, Volume 35 yang diterbitkan pada tahun 1876, beras ketan juga dikonsumsi secara religius dengan buah-buahan.

Tag
Share