Cegah DBD, Mapolsek Ipuh Difogging
Cegah DBD, Mapolsek Ipuh Difogging --
KORAN DIGITAL RM - Dalam upaya pencegahan demam berdarah dangue (DBD) Kepolisisn Sektor (Polsek) Ipuh laksanakan fogging membasmi penyebaran nyamuk DBD.
Kegiatan fogging dilaksanakan pada Senin, 27 Mei 2024. Fogging dilaksanakan oleh Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Air Rami, di Kantor Polsek dan asrama Polsek Ipuh. Kegiatan dimuali pukul 09.15 WIB sampai dengan pukul 10.15 WIB.
BACA JUGA:4 Desa Selesai Dimonev, Tim Minta Desa Tindaklanjuti Catatan Monev
BACA JUGA:Tim Penilaian Lomba Desa Mulai Star
Kapolres Mukomuko, AKBP Yana Supriatna, S.IK, M.SI melalui Kepala Polsek Ipuh IPTU M. Setya Yuli Muhanto, S.H, mengatakan pelaksanaan fogging nyamuk di seputar kantor dan asrama Polsek sebagai pencegahan dan antisipasi DBD.
“Kegiatan fogging nyamuk dilaksanakan hari ini (Kemarin, red) sebagai upaya pencegahan DBD di lingkungan Polsek Ipuh agar seluruh personil kami aman dari DBD,” ujar Kapolsek.
Selain melaksanakan fogging, dalam pencegahan DBD, Polsek Ipuh telah terlebih dahulu melaksanakan kegiatan gotong-royong membersihkan lingkungan Polsek.
Kegiatan fogging dan gotong-royong merupakan upaya pembasmian nyamuk dan sarang nyamuk untuk mencegah penyebaran nyamuk terutama nyamuk DBD.
BACA JUGA:Awal Juni Tim Kecamatan Ponsu Monev DD Tahap I
BACA JUGA:Jelang Panen Raya, Banyak Padi di Wilayah Kecamatan Lubuk Pinang Roboh
“Kami berharap dengan dilaksanakannya fogging nyamuk ini, penyebaran nyamuk DBD dapat terbasmi dan meminta untuk seluruh personil Polsek selalu menjaga kebersihan,” lanjut Kapolsek.
Kapolsek juga mengimbau masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Jika disekitar tempat tinggal ada genangan air, agar diatasi. Bisa dengan cara menghilangkan genangan atau menutup, agar tidak menjadi sarang nyamuk.
Nyamuk DBD berwarna hitam dengan bercak putih pada tubuhnya. Nyamuk ini terutama menggigit manusia. Nyamuk betina perlu menghisap darah untuk menghasilkan telur, sedangkan nyamuk jantan makan dari sari bunga. Nyamuk DBD lebih aktif pada siang hari, namun dapat pula menggigit pada malam hari jika pencahayaan baik.
Nyamuk DBD paling sering berkembang biak pada musim penghujan. Jarak terbang nyamuk kurang dari 100 meter. Umur hidup nyamuk adalah 3 minggu. Nyamuk DBD membawa virus di dalam tubuhnya. Penyakit DBD ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Gejala penyakit muncul 4-7 hari setelah digigit nyamuk. Keseluruhan daur hidup nyamuk berlangsung selama 8-10 hari. Nyamuk dapat bertelur di dalam maupun di luar rumah. Nyamuk betina bertelur sampai 5 kali selama hidupnya dan mengeluarkan 100 telur dalam sekali bertelur. Telur nyamuk tampak seperti kotoran berwarna hitam. Telur ini sangat lengket di dinding penampungan air dan dapat bertahan tanpa air hingga 8 bulan. Artinya, jika tempat penampungan terisi air kembali baik karena hujan atau karena diisi ulang, telur akan menetas kembali. Belum ada obat khusus atau vaksin untuk penyakit DBD ini.(mg1)