Setelah Menelan Korban Jiwa, Air Terjun Desa Gajah Makmur di Tutup

Setelah Menelan Korban Jiwa, Air Terjun Desa Gajah Makmur di Tutup--

KORAN DIGITAL RM - Pemerintah Desa (Pemdes) Gajah Makmur, Kecamatan Malin Deman, melaksanakan penutupan sementara objek wisata air terjun setelah menelan korban jiwa di lokasi tersebut. 

Setelah terjadinya kecelakaan di lokasi air terjun hingga menelan korban jiwa, Pemdes Gajah Makmur mengeluarkan himbauan kepada para pengunjung bahwasanya air terjun di tutup untuk sementara  dengan waktu yang belum ditentukan. 

Desa Gajah Makmur sendiri memiliki 2 objek air terjun dengan keindahan yang memukau dan selalu ramai dikunjungi warga terlebih saat akhir pekan. 

BACA JUGA:Jalan Selesai Dibangun, Warga Gajah Makmur Gelar Tasyakuran

BACA JUGA:Satu Desa di Kecamatan Lubuk Pinang Sudah Pengajuan Tahap II

Kepala Desa Gajah Makmur, Sutomo menyebutkan setelah terjadinya kecelakaan di kedua lokasi air terjun yang hampir bersamaan dimana 1 korban tenggelam dan masih dapat diselamatkan dan 1 korban meninggal dunia setelah tergelincir dan terhimpit batuan di dasar air yang membuat Pemdes menutup kedua objek wisata tersebut. 

“Objek wisata air terjun untuk saat ini kami tutup sementara karena telah terjadi kecelakaan pengunjung di 2 objek wisata tersebut dengan waktu yang berdekatan. Beruntung 1 korban masih dapat di selamatkan namun kecelakaan kedua menyebabkan 1 korban jiwa,” ujar Gutomo. 

Sebelumnya objek wisata air terjun Desa Gajah Makmur belum dikelola secara maksimal oleh Pemdes dan warga sehingga bisa dikatakan lokasi air terjun menjadi lokasi liburan gratis bagi warga.

BACA JUGA:Kecamatan Mulai Monitoring Kelengkapan SPJ DD Tahap I

BACA JUGA:Titik Konflik bertambah, ATR-BPN dan GTRA Didesak Periksa Legalitas PT. DDP

Kades menyebutkan upaya kedepannya akan melaksanakan upaya pengelolaan dengan melaksanakan pengadaan fasilitas dan jembatan penghubung menuju sumber air terjun. Karena lokasi tersebut sebelumnya sangat berbahaya dan tidak ada jembatan penghubung yang membuat wisatawan harus meloncat. Keadaan inilah yang sangat membahayakan terbukti setelah terjadinya korban jiwa di lokasi tersebut. 

“Nantinya air terjun itu akan kami kelola, kami buat fasilitas yang layak didalannya dan pengadaan jembatan sistem bukak tutup sebagai akses penghubung menuju sumber air terjun untuk menghindarkan korban jiwa,” ungkap Gutomo.*

Tag
Share