Banyak Pertashop Tutup, Penyebabnya Ternyata Ini
Salah satu Pertashop yang tidak beroperasi.--ISTIMEWA
radarmukomukobacakoran.com - Bisnis Pertamina Shop (Pertashop) sempat menjamur di Indonesia, tidak terkecuali di Kabupaten Mukomuko. Bagi mereka yang memiliki modal besar, sangat tertarik bisnis Pertashop. Di setaip kecamatan terdapat Pertashop, bahkan jumlahnya lebih dari satu.
Seiring berjalannya waktu, Pertashop yang ada di Kabupaten Mukomuko, tutup satu per satu. Sepertinya ini menjadi seleksi alam, bahwa bisnis Pertashop tidak seindah dan semudah yang dibayangkan.
Pertashop tidak selalu mendatangkan keuntungan, justru sebaliknya, mendatangkan kerugian. Akibatnya banyak pemilik Pertashop yang tidak bisa bertahan dengan bisnis ini. Kerugian disebabkan lambatnya perputaran stok Bahan Bakar Minyak (BBM) yang tersedia. Lambatnya perputaran BBM disebabkan jumlah Pertashop yang ada.
Lambatnya perputaran BBM di Pertashop, karena jumlahnya cukup banyak, sehingga konsumen memiliki banyak pilihan. Penyebab lain, distribusi BBM jenis Pertalit di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) relative lancar. Banyak warga lebih memilih membeli pertalit yang harganya lebih murah dari Pertamax yang ada di Pertashop.
BACA JUGA:7 Negara Sudah Lolos Putaran Ketiga, Indonesia Segera Menyusul?
‘’Perputarannya lambat, sehingga hitungannya tidak masuk. Dan pada akhirnya rugi. Idealnya BBM 3 ton habis paling lama 3 hari. Lebih dari 3 hari, hitungannya rugi,’’ ujar salah seorang pemilik Pertahsop, Al-Jannatu, warga Kecamatan V Koto.
Pertamina Shop atau lebih dikenal dengan Pertashop merupakan distributor produk Pertamina berskala kecil. Modal yang dibutuhkan untuk menjadi mitra Pertashop mulai dari 250 juta dengan beberapa ketentuan yang berlaku. Omzet yang didapatkan dapat mencapai hingga 150 juta per bulan.
Di beberapa daerah yang jauh dari SPBU, mungkin Anda telah melihat bahwa ada Pertashop Pertamina atau SPBU mini. Memang benar, bisnis Pertashop mulai banyak bermunculan di beberapa daerah di Indonesia karena PT Pertamina (Persero) telah membuka lini bisnis ritelnya.
Kehadiran Pertashop Pertamina sangat membantu masyarakat yang lokasinya bukan dalam jangkauan SPBU. Selain itu, SPBU mini ini juga menjadi alternatif untuk bisnis petrokimia di daerah yang jauh dari SPBU.
BACA JUGA:Pulau Baru Kembali Ikuti Anugerah Desa Wisata Indonesia 2024
Kapasitas penyimpanan bahan bakar minimal SPBU mini adalah 3.000 liter. Selain itu, Toko Pertamina mendapatkan pasokan BBM dari Pertamina secara langsung melalui terminal BBM terdekat.*