Jembatan Persawahan Talang Buai Terabaikan

Rusak: Jembatan akses ke persawahan desa talang buai rusak berat dan butuh direhab--

KORAN DIGITAL RM - Jembatan pertanian akses menuju lahan persawahan di Desa Talang Buai Kecamatan Selagan Raya Mukomuko, setelah dibangun sekitar 10 tahun lalu hingga saat ini jembatan itu belum pernah direhab pemerintah terkait. Kondisi jembatan akses persawahan ini sudah rusak berat dan memprihatinkan. Beberapa besi gelagar utama jembatan tersebut sudah ada yang lapuk keropos dimakan. Demikian juga dengan bagian papan lantainya, lebih dari 50 persen juga rusak lapuk dimakan usia. Kerusakan jembatan akses menuju ke persawahan ini terkesan dibiarkan rusak dan hancur oleh pemerintah terkait. Karena, pasca dibangun zaman kepemimpinan bapak Ichwan Yunus sekitar belasan tahun yang lalu, hingga saat ini jembatan itu belum pernah direhab pemerintah. Sementara azaz manfaat jembatan ini sangat besar bagi petani padi untuk mengeluarkan hasil panen dan akses pergi ke sawah.

BACA JUGA:Hama Tikus Resahkan Petani Ipuh

BACA JUGA:Warganya Dijemput Paksa oleh Jaksa, Ini Kata Kades Pondok Baru

Berdasarkan data terhimpun media ini, kerusakan jembatan ini sudah lebih dari 50 persen. Karana bukan sekedar papan lantai saja yang sudah hancur. Tetapi besi gelagar jembatan ini juga sudah banyak yang patah dan keropos. Jika kerusakan jembatan ini dibiarkan terus menerus tanpa ada perawatan. Lambat laun jembatan akses menuju persawahan ini akan hancur ambruk. Masih mending jembatan itu hanya sekedar putus saja. Tetapi yang dikhawatirkan jembatan itu memakan korban. Sebab, jembatan ini sudah sangat mengancam pengendara yang melintas. Para petani mau tidak mau pada saat musim panen harus memintas di jembatan ini. Karena mereka tidak memiliki Jalan alternatif lain kecuali melintas di jembatan yang rusak berat ini.

Panjang jembatan akses menuju lahan persawahan ini lebih kurang sekitar 15 meter. Sementara lebat jembatan itu lebih kurang 1 meter lebih dikit. Jembatan itu hanya bisa dilintasi kendaraan roda dua. Dan tidak bisa dilintasi kendaraan roda empat. Selama ini, kerusakan lantai jembatan itu hanya direhab masyarakat secara swadaya. Yaitu menggangu lantai dengan kayu seadanya. Yang tidak bisa diganti oleh warga gegar besi jembatan. Sebab, untuk mengganti besi gelagar jembatan itu harus memiliki keahlian khusus. Kapan jembatan ini bisa direhab pemerintah? Entahlah. Para petani padi di wilayah ini hanya berharap dalam waktu dekat jembatan akses persawahan itu bisa direhab pemerintah terkait. Karena sebentar lagi petani memasuki musim panen. Hasil panen padi dikeluarkan melalui jembatan yang sudah rusak ini.

BACA JUGA:Bupati Sapuan Mendaftar Sebagai Calon Gubernur ke Gerindra

Salah satu petani setempat, Sukiman menuturkan, kondisi jembatan ini sudah sangat darurat. Dan tinggal menunggu jadwal ambruk atau putus. Sebagai  petani meraka mohon dinas terkait bisa merehab jembatan ini. Kasian pihaknya para petani persawahan mau pergi dan pulang ke sawah lewat di jembatan ini. Jembatan ini sudah tidak layak dilintasi, tetapi mau bagaimana mana lagi tidak ada Kalan. Sekitar kurang lebih 1 bulan lagi para petani padi mulai memasuki musim panen. Tentu jembatan ini sangat penting untuk mengeluarkan hasil panen. "Kami mohon jembatan ini direhab oleh pemerintah terkait. Kasian jembatan ini sudah rusak parah. Lantai dan gelagar jembatan ini sudah lebih dari 50 persen hancur dan rusak. Kita hanya berharap dan memohon jembatan ini direhab," tuturnya.*

Tag
Share