Ini Alasan Mangapa Mesti Pakai Baju Baru Saat Lebaran Tiba?

Belanja baju baru sebelum Lebaran.--ISTIMEWA

radarmukomuko.bacakoran.co - Menjelang Hari Raya Idul Fitri, pusat perbelanjaan di Indonesia dipenuhi oleh kerumunan orang yang sibuk mencari pakaian baru. 

Fenomena ini bukan hanya sekedar tren, melainkan telah menjadi bagian dari tradisi yang kaya akan makna dan nilai. 

Berikut adalah beberapa alasan mengapa baju baru menjadi elemen penting dalam perayaan Lebaran dikutip dari berbagai sumber : idntimes.com dan kumparan.com.

  • Simbolisasi Kebahagiaan dan Kesegaran 

Memakai baju baru di Hari Raya Idul Fitri dianggap sebagai simbol kebahagiaan dan kesegaran setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa. Ini merupakan cara untuk menunjukkan rasa syukur atas pencapaian spiritual selama bulan Ramadan dan menyambut hari kemenangan dengan semangat baru.

  • Tradisi Turun-Temurun 

Tradisi membeli baju baru saat Lebaran telah mendarah daging di kalangan masyarakat Indonesia. Ini adalah kebiasaan yang diwariskan dari generasi ke generasi, menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Lebaran yang dirasa tidak lengkap tanpa adanya elemen ini.

  • Ekspresi Diri dan Kekeluargaan 

Lebaran juga menjadi momen di mana setiap individu dan keluarga ingin mengekspresikan diri melalui pakaian. 

Banyak yang memilih warna dan desain yang seragam untuk menunjukkan kebersamaan dan keharmonisan keluarga. Selain itu, tren fesyen yang berani dan cerah seringkali dijadikan pilihan untuk tampil modis dan menarik.

  • Self-Reward Setelah Berpuasa 

Bagi sebagian orang, membeli baju baru juga merupakan bentuk penghargaan kepada diri sendiri setelah berhasil menjalankan ibadah puasa selama sebulan. Ini adalah cara untuk merayakan pencapaian pribadi dan juga sebagai bentuk self-love yang positif.

Dengan demikian, baju baru di hari Lebaran bukan hanya soal pakaian, melainkan juga tentang tradisi, ekspresi diri, dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat. Ini adalah praktik yang telah lama ada dan terus berkembang, mengikuti dinamika zaman namun tetap mempertahankan esensinya sebagai bagian dari identitas budaya Indonesia.*

Tag
Share