Pusing Rambut Rontok dan Gatal: Yuk Kenali Akar Masalah dan Temukan Solusinya

Pusing Rambut Rontok dan Gatal: Yuk Kenali Akar Masalah dan Temukan Solusinya--screenshot dari web.

KORANRM.ID - Rambut adalah mahkota bagi setiap orang, hampir setiap pagi kita menyisir rambut di depan cermin.

Namun, tidak sedikit yang resah bahkan kesal memperhatikan helai-helai rambut yang rontok ketika  di sisir.

Rambut rontok dan rasa gatal di kulit kepala bukan sekadar gangguan penampilan, melainkan pertanda bahwa ada sesuatu yang tidak seimbang dalam tubuh.

Gejala ini, yang kerap dianggap sepele, sebenarnya menyimpan kompleksitas yang berkaitan erat dengan kesehatan fisik dan psikis seseorang.

Fenomena rambut rontok bukanlah hal asing. Dalam batas tertentu, rambut yang rontok setiap hari adalah bagian dari siklus alami.

Namun, ketika jumlahnya meningkat secara drastis hingga menyebabkan penipisan atau bahkan kebotakan, ini menjadi persoalan serius.

Di balik helai-helai yang gugur itu, terdapat berbagai faktor penyebab yang saling berkelindan, mulai dari stres berkepanjangan, ketidakseimbangan hormon, infeksi kulit kepala, hingga pola makan yang kurang bergizi.

Salah satu pemicu utama yang paling sering ditemukan adalah stres kronis. Ketika tubuh berada dalam tekanan emosional yang tinggi, sistem hormonal menjadi terganggu.

Hormon kortisol yang meningkat dapat menghambat fase pertumbuhan rambut, mempercepat fase istirahat, dan menyebabkan rambut rontok dalam jumlah banyak.

Kondisi ini diperparah jika seseorang mengalami kelelahan fisik, kurang tidur, atau tidak mendapatkan asupan nutrisi yang memadai.

Selain itu, ketidakseimbangan hormon juga berperan besar. Pada perempuan, kerontokan sering terjadi setelah melahirkan, saat memasuki masa menopause, atau ketika mengalami gangguan tiroid.

BACA JUGA:Baru Tau, Ini Keutamaan Membaca Surat Al-Kahfi di Hari Jumat Menurut Ulama

Sementara pada pria, kecenderungan genetik dan sensitivitas terhadap hormon dihidrotestosteron (DHT) menjadi penyebab dominan kerontokan di usia dewasa.

Gatal pada kulit kepala kerap menyertai kondisi ini, terutama jika disebabkan oleh ketombe, dermatitis seboroik, atau infeksi jamur seperti tinea capitis.

Lingkungan juga menjadi faktor yang tak bisa diabaikan. Polusi udara, paparan sinar matahari berlebih, hingga penggunaan produk rambut berbahan kimia keras memperburuk kesehatan kulit kepala.

Banyak sampo dan produk perawatan rambut di pasaran yang mengandung sulfat, paraben, dan alkohol, yang dalam jangka panjang dapat menyebabkan iritasi dan mempercepat kerusakan akar rambut.

Kulit kepala yang kering dan tidak seimbang akan lebih mudah gatal, dan sering kali mengundang kebiasaan menggaruk yang memperburuk kondisi.

Untuk mengatasi rambut rontok dan gatal secara efektif, pendekatan yang menyeluruh dan konsisten sangat dibutuhkan. Langkah pertama adalah mengenali dan mengatasi penyebab utamanya.

Jika kerontokan disebabkan oleh stres, maka manajemen stres seperti meditasi, olahraga ringan, atau cukup tidur menjadi terapi penting. Jika gangguan hormon menjadi pemicunya, konsultasi medis untuk pemeriksaan kadar hormon dan fungsi tiroid bisa membantu menemukan solusi yang tepat.

Di samping pendekatan medis, perawatan alami yang bersifat holistik semakin digemari. Minyak kelapa, minyak zaitun, dan minyak jarak telah lama digunakan untuk menutrisi rambut dari akar.

Penelitian dalam Journal of Cosmetic Science menunjukkan bahwa minyak kelapa mampu menembus batang rambut lebih dalam dibandingkan jenis minyak lain, sehingga efektif mencegah kerusakan protein rambut.

Sementara itu, minyak tea tree dan lidah buaya dikenal memiliki sifat antijamur dan antiinflamasi yang dapat meredakan gatal akibat iritasi kulit kepala.

Asupan makanan yang bergizi juga tidak boleh diabaikan. Rambut membutuhkan protein, zat besi, vitamin A, E, serta biotin agar tumbuh sehat dan kuat.

Sayuran hijau, telur, kacang-kacangan, dan ikan berlemak adalah sumber nutrisi yang dapat memperkuat folikel rambut dari dalam.

Dalam sebuah studi yang diterbitkan oleh Dermatology Practical & Conceptual, kekurangan zat besi merupakan salah satu penyebab utama kerontokan rambut difus pada wanita usia subur.

Konsistensi dalam merawat kulit kepala juga menjadi kunci. Pemilihan sampo berbahan lembut, rutin melakukan pijatan ringan pada kulit kepala untuk melancarkan sirkulasi darah, serta menghindari penggunaan alat penata rambut bersuhu tinggi akan memberi hasil nyata jika dilakukan secara disiplin.

Menghindari keramas terlalu sering, terutama dengan air panas, turut menjaga keseimbangan minyak alami kulit kepala.

Di tengah segala kemudahan yang ditawarkan industri kecantikan, penting untuk kembali pada prinsip mendengarkan sinyal tubuh.

Rambut yang rontok dan kulit kepala yang gatal bukan semata-mata masalah estetika, tetapi refleksi dari kondisi tubuh secara keseluruhan.

Menghadapi masalah ini dengan kesabaran, pemahaman, dan pendekatan alami yang terarah, akan memberi hasil jangka panjang yang jauh lebih memuaskan daripada solusi instan yang menipu.***

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan