Maroko, Negara yang Dijuluki Singa Atlas dan Ladang Angin

Maroko.--Sceenshot

koranrm.id - Maroko merupakan salah satu negara tertua di Afrika Utara yang mendeklarasikan kedaulatan pertamanya pada tahun 78 masehi. Karena itu negara ini dinobatkan sebagai salah satu negara paling tua di Afrika. Maroko merupakan negara Islam yang memiliki dua ibukota negara, yaitu rabat sebagai pusat administrasi dan casablanka sebagai ibukota industri.

Dilansir dari channel youtube Doczon. Negara ini memiliki luas 710.850 km2 dan dihuni oleh sekitar 37 juta populasi. Dikenal dengan julukan singa atlas. Julukan ini diberikan karena Maroko merupakan negara yang memiliki spesies singa langka yang dalam bahasa Inggris disebut sebagai berber atau Atlas. Dimasa lalu hewan ini banyak berkeliaran di sekitar gurun serta pegunungan Afrika Utara, mulai dari Maroko hingga Mesir.

Singa ini merupakan salah satu dari spesies singa terbesar dengan berat mencapai antara 180 hingga 270 kg. Sayangnya singa barber ini terlihat terakhir kali di alam liar pada tahun 1992 di pegunungan Atlas. Sementara saat ini singa berber yang tersisa hanya dapat ditemui di kebun binatang atau arena sirkus. Selain dikenal sebagai singa atlas. Maroko juga dikenal sebagai negeri ladang angin. Negara ini memiliki sumber angin terbesar di Afrika, disebabkan garis pantainya yang luas serta letak geografisnya yang berada di pesisir pantai Atlantik dan Mediterania. Ladang hal ini mulai menghasilkan listrik pada tahun 2014, guna menyediakan listrik yang andal sebagai sumber daya energi terbarukan. 

BACA JUGA:Menu Keluarga! Ayam Goreng Tepung Renyah dengan Saus Sambal Matah

Salah satu ladang angin terbesar di Maroko adalah ladang angin tarvaya yang terletak di wilayah tarvaya di bagian barat daya Maroko. Ladang angin ini merupakan proyek berskala besar yang dimulai pada tahun 2013. Ladang angin tarvaya memiliki kapasitas total sekitar 300 megawatt dan terdiri dari 131 turbin angin berukuran besar. Proyek ini dibangun dengan tujuan meningkatkan pemanfaatan sumber energi terbarukan di Maroko dan mengurangi ketergantungan negaranya terhadap bahan bakar fosil. Selain ladang angin tarvaya, Maroko juga telah mengembangkan beberapa proyek ladang angin lainnya di berbagai lokasi di seluruh negeri, misalnya ladang angin borjur yang terletak di dekat Kota bor di wilayah Sahara barat Maroko. Ladang angin ini memiliki kapasitas sekitar 50 megawatt dan terdiri dari 20 turbin angin.

Maroko berkomitmen untuk mengembangkan lebih banyak ladang angin dan sumber energi terbarukan sebagai bagian dari strategi nasionalnya untuk diversifikasi sumber energi dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Negara ini telah menetapkan target untuk mencapai 52% kontribusi energi terbarukan dalam total konsumsi energi.

Pada tahun 2030 Maroko membangun proyek ladang angin melalui berbagai langkah dan kerjasama antara pemerintah, perusahaan energi dan mitra internasional. Pertama pemerintah Maroko melakukan studi potensi angin untuk memetakan lokasi potensial untuk pembangunan ladang angin.

BACA JUGA:Hidangan Istimewa! Sup Jagung Krim dengan Udang dan Jamur

Setelah proses pemetaan pemerintah dan perusahaan energi bekerjasama untuk mendapatkan izin dan persetujuan dari berbagai lembaga dan otoritas yang hal ini. Melibatkan studi dampak lingkungan analisis teknis serta negosiasi dengan pemilik lahan begitu perizinan diperoleh perusahaan energi, melakukan perencanaan dan desain rinci terkait proyek ladang angin. Perencanaan ini melibatkan pemilihan jenis dan ukuran turbin angin yang sesuai dengan kondisi angin di lokasi tersebut.

Setelah tahap perencanaan mereka melanjutkannya ke tahap konstruksi, tahap ini melibatkan pemasangan turbin angin, infrastruktur jaringan listrik dan pembangunan akses jalan ke lokasi ladang angin. Setelah pembangunan selesai, ladang angin mulai beroperasi, perusahaan energi bertanggung jawab untuk mengelola dan memelihara ladang angin serta menghubungkannya dengan jaringan listrik nasional. Total biaya pembangunan proyek ladang angin dapat bervariasi bergantung pada ukuran dan kompleksitasnya.

Ladang angin tarvaya dengan kapasitas 300 megawatt dilaporkan memiliki biaya sekitar 450 juta dolar AS. Namun biaya proyek ladang angin dapat bervariasi bergantung pada faktor, seperti ukuran proyek teknologi yang digunakan kondisi geografis serta infrastruktur yang diperlukan pembangunan. Ladang angin di Maroko memberikan dampak yang positif bagi maromk itu sendiri. Pembangunan ini membantu Maroko dalam mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, energi angin adalah sumber energi bersih yang tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca secara langsung.

BACA JUGA:Level Up! Olahan Udang Saus Padang yang Elegan & Mewah

Sehingga dengan meningkatnya kapasitas energi angin, Maroko dapat mengurangi emisi karbon negara dan memperjuangkan tujuan pengurangan emisi global. Disamping itu, dengan meningkatnya pengembangan energi angin, Maroko dapat mengurangi ketergantungannya pada impor energi, meningkatkan keamanan pasokan energi nasional dan mengurangi kerentanan terhadap fluktuasi harga energi global.

Energi angin dapat menjadi sumber energi yang stabil dan berkelanjutan untuk negara ini. Selain itu proyek ladang angin juga memberikan manfaat secara ekonomi sebab dengan adanya pembangunan ini terciptalah lapangan kerja lokal selama tahap konstruksi dan operasional. Selain dikenal dengan negeri ladang angin Maroko juga dikenal dengan pegunungan Atlas Maroko yang merupakan pegunungan tertinggi di Afrika Utara. Bahkan Puncak ini juga menjadi Puncak tertinggi di negara Arab.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan