Program Pendidikan Kecakapan Kerja dan Wirausaha Diluncurkan

Program Pendidikan Kecakapan Kerja dan Wirausaha Diluncurkan.--Sceenshot

koranrm.id - Pemerintah kembali membuat terobosan baru dalam rangka meningkatkan akses layanan pendidikan bagi Anak Putus Sekolah (APS) terutama dari sekolah menengah kejuruan (SMK).

Dimana saat ini Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) sudah meluncurkan Gerakan 1.000 APS SMK Berdaya Lewat Program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW). Program ini diharapkan mampu membuka harapan baru bagi APS untuk bisa mandiri dan berdaya melalui program PKK dan PKW.

Program ini juga merupakan kolaborasi strategis antara Kemendikdasmen serta pemerintah daerah, dan lembaga kursus dan pelatihan (LKP) di seluruh Indonesia untuk memberikan keterampilan kerja dan berwirausaha khusus bagi anak yang putus sekolah menengah kejuruan.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menyatakan bahwa setiap anak berhak mendapatkan pendidikan bermutu, termasuk mereka yang putus sekolah karena berbagai sebab.

Langkah ini menjadi salah satu komitmen mereka untuk mengaktifkan kembali pendidikan nonformal. Karena saat ini, yang dituntut adalah kompetensi keahlian, dan tidak hanya ijazah.

BACA JUGA:Perang Bayangan: Iran vs. Israel, Eskalasi Konflik di Timur Tengah

Program ini memberikan peluang lebih besar untuk anak putus sekolah dapat bersaing di dunia kerja maupun merintis usaha dan membuka lapangan pekerjaan. Selain itu program ini sekaligus menjadi cara solutif untuk mengurangi angka pengangguran dan jumlah anak putus sekolah, khususnya dari SMK.

"Program PKK dan PKW juga membentuk partisipasi semesta dalam memastikan bahwa pendidikan hadir untuk semua dan setiap anak Indonesia memiliki ruang untuk kembali berdaya dan kembali bermakna," sampainya.

Sementara Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, turut mengapresiasi inisiatif ini. Bahwa kementerian memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan kompetensi masyarakat.

Peran industri pun harus menjadi fokus dalam pelaksanaan program tersebut. Ia juga berharap program ini bisa menjadi prioritas dalam rangka untuk menekan angka pengangguran di seluruh pelosok Indonesia.

"Gerakan ini secara tidak langusng juga menjawab tantangan pengangguran dan menggerakan ekonomi lokal di daerah masing-masing. Oleh karena itu, hal ini menjadi prioritas dalam revitalisasi terutama link and match bersama industri dalam keberhasilan program ini," ungkapnya.

BACA JUGA:Teheran vs. Yerusalem: Analisis Dinamika Konflik Iran-Israel

Sementara Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, Pendidikan Layanan Khusus, Kemendikdasmen, Tatang Muttaqin, juga menyampaikan bahwa kegiatan pendidikan dan pelatihan kerja dan kewirausahaan merupakan bagian dari program vokasional dan praktikal yang dapat langsung diterapkan dalam Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).

"APS terutama dari SMK ini akan mendapatkan pelatihan-pelatihan dan keterampilan vokasional yang relevan dengan kebutuhan DUDI secara intensif selama satu sampai dua bulan sebagai bekal mereka untuk terjun ke dunia usaha maupun dunia industri," bebernya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan