Di Penghujung Musim Panen, Harga Gabah Tembus Rp7.100/Kg

Di Penghujung Musim Panen, Harga Gabah Tembus Rp7.100Kg.-Deni Saputra-Radar Mukomuko

koranrm.id – Sebagian besar padi di hamparan persawahan Daerah Irigasi (DI) Manjuto Kanan, wilayah Kecamatan Lubuk Pinang, telah dipanen. Panen ini merupakan hasil Musim Tanam (MT) II tahun 2025. Terpantau oleh wartawan media ini, menjelang habis musim panen, harga gabah padi terus meroket. Bahkan harga gabah termurah ditingkat petani Rp 6.800 per kilogram (kg). Sedangkan harga tertinggi mencapai Rp 7.100 per kg 

Salah seorang petani, Febry mengatakan, pelaksanaan panen MT dua DI Manjuto Kiri, telah berlangsung sejak beberapa minggu lalu. Seperti padi miliknya, telah dipanen sekitar satu minggu. Harga jual gabah yang didapatnya kala itu Rp 6.800 per kg. Menurutnya harga tersebut sudah cukup lumayan untuk petani. Karena awalnya ia hanya berharap dapat harga gabah di Rp 6.500 seperti yang dibeli oleh Badan Usaha Logistik (Bulog). 

“Alhamdulillah kita sudah panen padi minggu lalu, dapat harga Rp 6.800 per kg, sedikit lebih mahal dari harga bulog ketika panen MT 1 di MT satu DI Manjuto Kiri lalu,”tuturnya.

Kemudian, ia juga memprediksi harga gabah akan semakin tinggi seiring penghabisan musim panen MT dua DI Manjuto Kiri. Informasi dari para petani lain, beberapa hari ini sudah ada tengkulak yang membeli gabah ditingkat petani dengan harga Rp 7.100 per kg. Mak dari itu, sepertinya harga gabah bisa bertahan di Rp 7.000. Hal tersebut tentu sejalan dengan jumlah gabah yang semakin dikit karena masa panen padi MT dua akan berakhir. Disisi lain, petani DI Manjuto Kiri, baru turun tanam. Sedangkan MT tiga DI Manjuto Kanan di Agustus mendatang. 

BACA JUGA:Pekerjaan Fisik Tahap I Lubuk Sanai Tiga Selesai

BACA JUGA:Tiga Desa di Kecamatan XIV Koto Sudah Pengajuan DD Tahap II

“Tapi informasi dari petani lain, hari ini (kemarin red) ada yang jual gabah Rp 7.100 per kg. Hal itu kemungkinan karena jumlah padi semakin dikit, karena panen hampir berakhir,”sambungnya.

Kades Sumber Makmur, Hadi Sulistiyo mengatakan, hamparan padi di desanya merupakan yang paling luas di wilayah DI Manjuto Kiri. Dimana secara keseluruhan ada sekitar 600 hektare sawah produktif di Sumber Makmur. Oleh sebab itu, ia juga berharap harga gabah ditingkat petani bisa stabil. Walaupun nantinya harga gabah tidak menyentuh Rp 7.000 per kg, paling tidak jangan di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Dimana telah ditetapkan sebesar Rp6.500 per kg untuk gabah kering panen (GKP) oleh pemerintah.

“Kalau petani tentu ingin harga gabah yang tinggi, tapi kalaupun tidak tinggi paling tidak tetap sesuai dengan HPP,”tutup Kades.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan