Bagaimana Bank Menentukan Limit Kartu Kredit?

Bagaimana Bank Menentukan Limit Kartu Kredit?--screenshot dari web.

KORANRM.ID - Kartu kredit telah menjadi instrumen keuangan yang populer di Indonesia, menawarkan kemudahan dalam bertransaksi dan mengelola keuangan.  Namun, di balik kemudahan tersebut terdapat mekanisme yang kompleks dalam penentuan limit kartu kredit.  Limit kartu kredit, yang merupakan jumlah maksimum pengeluaran yang diizinkan pemegang kartu, ditentukan oleh bank berdasarkan berbagai faktor yang menilai kemampuan dan kelayakan finansial pemegang kartu.  Artikel ini akan membahas secara rinci bagaimana bank menentukan limit kartu kredit.

I. Faktor-Faktor Penentu Limit Kartu Kredit:

Bank menggunakan berbagai faktor untuk menentukan limit kartu kredit yang diberikan kepada setiap calon pemegang kartu.  Faktor-faktor tersebut dapat dikategorikan menjadi:

A. Faktor Keuangan:

• Pendapatan:  Ini merupakan faktor paling penting.  Bank akan menilai pendapatan bersih bulanan pemohon, yang mencerminkan kemampuannya untuk membayar tagihan kartu kredit.  Semakin tinggi pendapatan, semakin besar kemungkinan limit yang diberikan.  Bukti pendapatan seperti slip gaji, surat keterangan penghasilan, atau laporan keuangan bisnis akan dipertimbangkan.

• Riwayat Kredit:  Bank akan memeriksa riwayat kredit pemohon melalui Sistem Informasi Debitur (SID) atau biro kredit lainnya.  Riwayat kredit yang baik, ditandai dengan pembayaran pinjaman dan cicilan yang lancar, akan meningkatkan peluang mendapatkan limit yang lebih tinggi.  Sebaliknya, riwayat kredit yang buruk, seperti penunggakan pembayaran, akan menurunkan limit atau bahkan penolakan pengajuan.  Skor kredit merupakan indikator penting dalam penilaian ini.

• Aset:  Meskipun KTA tidak membutuhkan agunan, kepemilikan aset seperti properti, kendaraan, atau investasi dapat menjadi pertimbangan tambahan dalam menentukan limit.  Aset ini menunjukkan kemampuan finansial dan stabilitas pemohon.

• Utang yang Ada:  Bank akan mempertimbangkan jumlah utang yang sudah dimiliki pemohon, termasuk pinjaman bank, kredit kendaraan, dan utang lainnya.  Rasio utang terhadap pendapatan (Debt-to-Income Ratio/DTI) akan dihitung untuk menilai kemampuan pemohon dalam menanggung beban utang tambahan.  DTI yang tinggi dapat menurunkan limit yang diberikan.

• Lama Kerja:  Lama bekerja di tempat kerja saat ini juga menjadi pertimbangan.  Lama bekerja yang lebih panjang menunjukkan stabilitas pekerjaan dan pendapatan yang lebih konsisten.

BACA JUGA:Pentingnya Edukasi Literasi Keuangan oleh Bank kepada Masyarakat

B. Faktor Non-Keuangan:

• Umur:  Umur pemohon juga menjadi pertimbangan.  Umur yang lebih tua, umumnya di atas 21 tahun, seringkali dikaitkan dengan stabilitas finansial yang lebih baik.

• Status Perkawinan:  Status perkawinan dapat menjadi faktor pertimbangan, terutama dalam hal pendapatan gabungan jika pemohon sudah menikah.

• Alamat Tempat Tinggal:  Alamat tempat tinggal yang stabil dan terverifikasi dapat menjadi indikator stabilitas keuangan dan mengurangi risiko.

• Riwayat Transaksi Keuangan:  Bank dapat mempertimbangkan riwayat transaksi keuangan pemohon, seperti aktivitas rekening bank dan transaksi kartu debit, untuk menilai kebiasaan keuangan dan kemampuan pengelolaan keuangan.

II. Proses Penentuan Limit Kartu Kredit:

Proses penentuan limit kartu kredit melibatkan beberapa tahapan:

1. Pengumpulan Data:  Bank akan mengumpulkan data dari pemohon, termasuk data keuangan dan non-keuangan.

2. Analisis Risiko:  Bank akan menganalisis data tersebut untuk menilai risiko kredit pemohon.  Analisis ini melibatkan perhitungan skor kredit dan penilaian terhadap faktor-faktor yang telah disebutkan di atas.

3. Penentuan Limit:  Berdasarkan analisis risiko, bank akan menentukan limit kartu kredit yang sesuai.  Limit ini dapat berupa limit awal yang dapat dinaikkan setelah beberapa bulan penggunaan kartu kredit dengan catatan pembayaran yang baik.

4. Pengajuan dan Persetujuan:  Pemohon akan mengajukan permohonan kartu kredit, dan bank akan memutuskan untuk menyetujui atau menolak permohonan tersebut berdasarkan analisis risiko.

5. Peninjauan Berkala:  Bank akan meninjau limit kartu kredit secara berkala, biasanya setiap tahun atau beberapa bulan sekali, untuk menyesuaikan limit berdasarkan perubahan kondisi keuangan pemohon.

III. Faktor yang Mempengaruhi Penyesuaian Limit:

Setelah mendapatkan kartu kredit, limit dapat disesuaikan berdasarkan beberapa faktor:

• Riwayat Pembayaran:  Pembayaran tagihan kartu kredit yang selalu tepat waktu dan penuh akan meningkatkan peluang kenaikan limit.

• Penggunaan Kartu Kredit:  Penggunaan kartu kredit yang bertanggung jawab dan bijak, tanpa mendekati limit secara terus menerus, dapat menjadi pertimbangan positif.

• Perubahan Pendapatan:  Peningkatan pendapatan dapat menjadi dasar untuk mengajukan penyesuaian limit.

• Lama Kepemilikan Kartu Kredit:  Lama kepemilikan kartu kredit yang baik dengan riwayat pembayaran yang konsisten dapat menjadi faktor pertimbangan.

Penentuan limit kartu kredit merupakan proses yang kompleks dan melibatkan berbagai faktor yang menilai kemampuan dan kelayakan finansial pemohon.  Bank menggunakan berbagai metode dan data untuk mengukur risiko kredit dan memastikan bahwa limit yang diberikan sesuai dengan kemampuan pemegang kartu untuk membayar tagihan.  Pemahaman terhadap faktor-faktor penentu limit ini penting bagi calon pemegang kartu untuk mempersiapkan diri dan meningkatkan peluang mendapatkan limit yang sesuai dengan kebutuhan.  Penggunaan kartu kredit yang bertanggung jawab dan bijak juga akan meningkatkan peluang untuk mendapatkan penyesuaian limit yang lebih tinggi di masa mendatang.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan