Simak! Begini Standar Kematangan Kelapa Sawit Saat Panen

Simak! Begini Standar Kematangan Kelapa Sawit Saat Panen--Istimewa
radarmukomuko.bacakoran.co -Proses produksi pada sektor agrikultur mempunyai tujuan menghasilkan produk yang berkualitas saat panen. Sebenarnya, proses produksi tidak berhenti pada proses panen saja, loh. Ada proses tambahan dan standarisasi tertentu yang juga menentukan kualitas produk saat panen. Proses panen menjadi sangat krusial untuk tanaman komoditas seperti kopi dan kelapa sawit – Penting! Ketahui Cara Panen Kopi dan Proses Pasca Panennya.
Panen merupakan sebuah proses penting dalam pengelolaan tanaman kelapa sawit yang menghasilkan. Ternyata, panen kelapa sawit juga menjadi faktor penting dalam pencapaian produktivitas. Proses panen kelapa sawit tidak serta merta memetik kelapa sawit yang sudah matang. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti:
BACA JUGA:Prabowo Catat Sejarah, Presiden Pertama Sumbang Sapi Kurban Untuk Kabupaten Mukomuko
Standar Kematangan Kelapa Sawit Saat Panen
Dengan adanya standar kematangan, diharapkan ada keseragaman kualitas dan kuantitas kelapa sawit saat dipetik. Penentuan standar kematangan yaitu dengan menghitung humlah brodolan yang ada di permukaan tanah. Brodolan kelapa sawit perlu dijaga agar tidak banyak buah busuk dan jumlahnya tidak banyak.
Untuk meminimalisir brodolan, cara yang bisa dilakukan yaitu menerapkan jarak interval panen tidak boleh melebihi 10 hari pada tiga tahun pertama sejak kelapa sawit menghasilkan dan tidak boleh melebihi 14 hari pada tanaman yang lebih tua. Inilah kriteria jumlah brodolan yang menjadi standar panen kelapa sawit
Area datar : 2 brodolan/kg berat tandan
Area miring : 1 brodolan/kg berat tandan
Tingkat kematangan yang baik terletak pada kriteria fraksi 2 dan 3 dengan jumlah brodolan maksimal 12,5%. Komposisi panen yang disarankan yaitu fraksi 2+3+4 = 80%; fraksi 5 = 5%; dan fraksi 1 = 15%.
Tingkat Kematangan Tandan Kelapa Sawit Saat Panen
BACA JUGA:Mengintip Calon Lawan Timnas Indonesia dan Format Putaran Empat Kualifikasi Piala Dunia 2026
Pada penjelasan standar kematangan kelapa sawit telah disebutkan komposisi ideal panen dari beberapa fraksi. Lebih lengkapnya, berikut daftar fraksi atau tingkat kematangan tandan kelapa sawit berdasarkan jumlah brodolan:
a. Fraksi 00 : Tidak ada brodolan (mentah)
b. Fraksi 0 : 1-12,5% (mentah)
c. Fraksi 1 : 12-52,5% (kurang matang)
d. Fraksi 2 : 25-50% (matang tipe I)
e. Fraksi 3 : 50-75% (matang tipe II)
f. Fraksi 4 : 75-100% (lewat matang I)
g. Fraksi 5 : Semua buah membrodol
BACA JUGA:Apa Kata Media Korea Tentang Megawati Hangestri?
Metode Panen Kelapa Sawit
Cara panen kelapa sawit tidak bisa disamaratakan antara satu pohon dengan pohon yang lainnya. Terdapat 2 metode cara panen dilihat dari usia pohon kelapa sawit
Tanaman kurang dari 7 tahun dipanen dengan menggunakan alat dodos dengan lebar 10-27,5 cm dan menggunakan gagang pipa besi/tongkat kayu
Tanaman yang berusia lebih dari 7 tahun dipanen dengan menggunakan egrek yang disambung dengan pipa alumunium/batang bambu
Tata Laksana Panen Kelapa Sawit
Sebelum mulai dipanen, setidaknya sudah mengetahui mana saja pohonkelapa sawit yang perlu dipanen dengan cara melihat brodolan buah kelapa sawit. Tandan buah yang matang setidaknya mempunya satu brodolan di piringan. Selain itu perlu juga memperhatikan rotasi panen yang dijaga pada jarak 7-10 hari tandan buah segar. Brodolan tandan buah segar kemudian disusun rapi pada tempat pengumpulan pabrik.
Saat panen, perlu juga memperhatikan angka kerapatan panen dengan tujuan menyesuaikan transportasi petani yang melakukan panen. Angka kerapatan panen diperoleh dari pembagian jumlah tandan yang dipanen dari keseluruhan pohon yang dipanen setiap bloknya.
Proses panen juga harus tetap produktif dengan cara menentukan sistem ancak/petak. Satu ancak bisa terdiri dari 2-4 baris tanaman yang berdekatan dan tergantung juga pada kerapatan buah yang masak. Agar lebih mudah, area panen dibagi menjadi 5-6 bagian untuk memudahkan proses pengancakan. Ada 3 proses pengancakan yang bisa digunakan, yaitu sistem ancak giring murni, sistem ancak panen tetap, dan ancak tetap.*