Warga Ujung Padang Akan Tutup Total Jalan RT2
Pagar batas.--ISTIMEWA
radarmukomuko.bacakoran.co - Informasinya, siang hingga sore nanti, 9 Maret 2024, warga RT2 Desa Ujung Padang, Kecamatan Kota Mukomuko, Kabupaten Mukomuko, akan menutup total akses jalan di samping hotel madiyara yang merupakan jalan menuju rumah mereka.
Aksi ini sebagai bentuk pembalasan dari warga atas diportalnya jalan menuju perumahan mereka oleh salah seorang keluarga pengusaha atau kontraktor Murni, sejak beberapa bulan lalu. Penutupan oleh keluarga Murni, informasinya karena ia mengklaim lahan jalan tersebut merupakan tanah miliknya yang tidak pernah dibebaskan atau diganti rugi oleh desa.
Perdebatan atau konflik terkait tanah lokasi jalan RT2 ini sudah cukup lama atau sekitar tiga tahun terakhir. Puncaknya 2023 lalu setelah keluarga Murni yang mengklaim sebagai pemilih lahan memasang portal akses masuk tersebut dengan pagar kayu. Kondisi ini cukup mengganggu warga sekitar, sehingga mereka berencana melakukan aksi belasan dengan menutup total jalan masuk RT2 tersebut.
"Sudah sering mediasi tapi tidak juga selesai, sekarang sama-sama kita tidak bisa melintas, warga akan tutup total akses jalan dari jembatan atau gorong-gorong masuk," ungkap salah seorang warga setempat pada wartawan.
BACA JUGA:Kapolres Melarang Masyarakat Menghidupan Petasan
Warga meyakini klaim kepemilikan tanah yang menjadi akses jalan oleh keluarga Murni tidak mendasar. Sebab jalan ini diyakini merupakan aset desa sesuai dengan dokumen bukti yang ada.
Dimana jalan ini pertama dibangun atau ditingkatkan melalui program PMPN. Tahun 2014 status jalan ini divalidasi oleh PMPN, selanjutnya 2015 diserahkan menjadi aset desa. Keberadaan jalan ini sebagai aset desa tertuang di dalam Perdes Ujung Padang nomor 07 tahun 2015.
Lahan ini hibah dari Muzakri Maisin yang diketahui merupakan tokoh masyarakat Ujung Padang sendiri. Sementara pihak Murni yang mengklaim sebagai pemilik tanah di lokasi jalan ini, baru membelinnya pada 2016.
Kades Ujung Padang, Tarmizi melalui Sekdes Mulyono mengaku ada surat masuk, dimana ditujukan pada Kadus yang kemudian diteruskan ke desa.
BACA JUGA:Masyarakat Kecamatan Ipuh Keluhkan Pemadaman Listrik
Sekarang masih dilakukan upaya mediasi, supaya tidak terjadi konflik yang lebih panas antar warga setempat.
Harapan desa, persoalan ini bisa diselesaikan dengan baik-baik, maka sore ini masing-masing pihak akan ditemui.
"Kita sudah koordinasi dengan Polsek dan juga Babinsa, harapan kami bisa segera selesai baik-baik. Takutnya nanti terjadi bentrok fisik," tutupnya.*