Simak, Beberapa Jenis Hama dan Penyakit Penting Tanaman Berserta Tindakan Pengendalianya

Simak, Beberapa Jenis Hama dan Penyakit Penting Tanaman Berserta Tindakan Pengendalianya--istimewa
radarmukomuko.bacakoran.co -Sebagai tanaman penghasil minyak sawit, kelapa sawit (Elaeis guineensis ) merupakan salah satu tanaman perkebunan yang memiliki nilai jual yang tinggi. Tanaman penghasil devisa non migas ini banyak di budidayakan oleh petani, pihak pemerintah dan swasta. Beberapa wilayah di Indonesia mengembangkan perkebunan kelapa sawit diantaranya wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Irian Jaya.Selain produk minyak sawit, tanaman kelapa sawit juga dapat menghasilkan produk turunan seperti CPO (Crude Palm Oil), dan KPO (Kernel Palm Oil) atau lebih dikenal sebagai Minyak Inti Sawit. Kedua produk tersebut memiliki nilai jual yang tinggi sehingga banyak diproduksi dan dikembangkan.
Dalam proses budidaya tanaman sawit, hingga saat ini masih banyak ditemukan kendala yang dapat menurunkan produktivitas sawit, diantaranya adanya serangan hama dan penyakit. Hama dan penyakit tersebut menyerang tanaman sawit hingga menyebabkan tanaman sawit tidak mampu menghasilkan buah. Oleh karena itu perlu diketahui jenis dan penyakit penting pada tanaman sawit agar petani, pemerintah dan pihak swasta yang membudidayakan kelapa sawit dapat melakukan tindakan pengendalian yang tepat.
Berikut beberapa jenis hama dan penyakit penting tanaman sawit beserta rekomendasi pengendaliannya :
Hama Ulat Api
BACA JUGA:Adinda Indah Permatasari: Bintang Voli Multitalenta yang Siap Menembus Timnas
Hama Ulat api (Setora nitens) merupakan ngengat yang aktif pada malam hari. Sedangkan pada siang hari hama ini berada di pelepah tua atau tumpukan daun yang telah dibuang dengan posisi terbalik. Hama ini mulai menyerang tanaman kalapa sawit dengan cara meletakkan telur di permukaan bawah daun kelapa sawit. Larva menyerang tanaman dengan cara memakan daun hingga menyisakan lidi daun. Serangan berat akibat ulat api menyebabkan daun mati kering seperti bekas terbakar. Kondisi serangan terberat dapat menyebabkan kehilangan daun sekitar 90%.
Petani dapat mengendalikan hama ini dengan cara :
-Pengendalian secara hayati dengan memanfaatkan parasitoid larva Trichogramma
-Penggunaan virus Granulosis Baculoviruses, MNPV (Multiple Nucleo Polyhedro Virus) dan jamur
-Pengendalian mekanik dengan memusnahkan larva atau ulat dan pupa di lapang.
Kumbang Tanduk Oryctes
BACA JUGA:Maya Kurnia Indri: Bangkit dari Cedera, Bersinar Kembali di Lapangan Voli
Kumbang Tanduk (Oryctes rhinoceros) umumnya menyerang tanaman kelapa sawit muda. Serangan hama ini dapat menurunkan produksi tandan buah segar (TBS) dan dapat menimbulkan kematian tanaman muda. Hama ulat tanduk menyerang titik tumbuh kelapa sawit dapat menyebabkan munculnya penyakit busuk dan kematian pada tanaman sawit.
Petani dapat mengendalikan hama ini dengan cara :
-Menggunakan feromon sebagai insektisida alami yang lebih murah dan ramah lingkungan.
-Sanitasi lingkungan dengan cara membakar sampah dan pohon sawit agar larva atau ulat kumbang tanduk mati.
-Pengendalian secara biologi dengan menggunakan jamur Metharrizium anisopliae dan Virus Baculovirus oryctes.*