Pruning Salah Satu Langkah Penting Merawat Sawit, Ini 4 Manfaat Pruning Pada Tanaman Sawit

Pruning Salah Satu Langkah Penting Merawat Sawit, Ini 4 Manfaat Pruning Pada Tanaman Sawit--istimewa

radarmukomuko.bacakoran.co  -Pruning sawit menjadi salah satu langkah penting untuk merawat tanaman sawit. Proses perawatan sawit yang tepat berdampak positif pada peningkatan hasil panen. Dalam penerapannya, proses pruning berpotensi mempercepat masa produktif tanaman sawit.Sama halnya dengan budidaya tanaman lainnya, petani sawit perlu untuk memperhatikan keberlanjutan tanaman. Proses pruning menjadi salah satu langkah efektif untuk meningkatkan hasil panen secara berkelanjutan.
Definisi Pruning Sawit
Apa itu pruning sawit? Sederhananya, pruning sawit adalah kegiatan memangkas bagian pelepah tanaman kelapa sawit yang berguna untuk meningkatkan produktivitas tanaman sawit. Selain itu, kegiatan ini juga berguna untuk memudahkan proses panen sawit.Petani sawit perlu meluangkan waktu untuk melakukan pruning tanaman sawit agar pertumbuhan tanaman tetap optimal. Proses pruning yang tepat, membantu meningkatkan produksi tandan buah segar.
Mengapa Pruning Sawit Penting?
Pruning buah sawit memberikan dampak baik bagi pertumbuhan tanaman. Pemangkasan pelepah tanaman yang sudah tidak produktif membantu penyerapan unsur hara menjadi lebih merata dan optimal.Pelepah sawit yang mengalami pruning akan mengeluarkan hormon pendukung proses pembungaan tanaman. Penting untuk diingat, over pruning kelapa sawit juga bisa menyebabkan dampak yang buruk.Jumlah pelepah daun yang terlalu banyak dapat mengakibatkan penyaluran nutrisi ke buah sawit menjadi lebih sedikit. Untuk itu, petani wajib memperhatikan jumlah daun yang optimal pada setiap pohon sawit.
Manfaat Pruning pada Tanaman Sawit
BACA JUGA:Puluhan Desa di Mukomuko Belum Bentuk Kopdes Merah Putih
Tujuan pruning kelapa sawit membawa banyak dampak baik bagi pertumbuhan tanaman. Selain meningkatkan produktivitas tanaman, masih banyak manfaat lain dari proses pruning tanaman sawit. Berikut beberapa diantaranya:
1. Mengurangi Potensi Hama
Proses pemangkasan daun yang tidak produktif turut menjaga kebersihan tanaman kelapa sawit. Sanitasi tanaman sawit yang terjaga ikut mengurangi potensi datangnya hama atau penyakit perusak tanaman.Penumpukan pelepah terlalu berlebihan dapat mendatangkan serangan hama dan penyakit yang merusak pertumbuhan buah sawit. Dengan menghilangkan pelepah yang tidak produktif, serangan hama dan penyakit bisa berkurang.
2. Mencegah Terbuangnya Nutrisi
Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, pruning kelapa sawit bermanfaat menjaga penyebaran nutrisi hara menjadi lebih maksimal. Tidak hanya berguna untuk proses fotosintesis saja, unsur hara juga penting bagi pertumbuhan buah sawit.Distribusi nutrisi tanaman menjadi lebih efisien setelah proses pruning selesai. Jumlah pelepah yang sesuai membuat alur pengalokasian nutrisi pada buah menjadi lebih maksimal daripada sebelumnya.
3. Memudahkan Proses Panen
Pemangkasan daun sawit secara tepat nantinya juga memudahkan proses pengambilan buah saat masa panen. Petani sawit lebih mudah mengambil buah pada bagian ketiak pelepah sawit tanpa terhalang pelepah daun yang menumpuk.Akses panen menjadi lebih mudah setelah petani melakukan proses pruning. Pelepah rusak yang terlalu lebat berpotensi menutupi tandan buah sehingga tidak terlihat pada masa panen. Akibatnya, tandan tersebut akan membusuk di pohon.
4. Mengurangi Potensi Losses Produksi Sawit
Kegiatan pruning tanaman sawit akan membantu petani mengurangi potensi losses produksi. Masalah losses produksi kerap terjadi karena buah sawit yang tersangkut pada bagian pelepah tanaman.Permasalahan ini akan membawa kerugian yang besar bagi petani sawit. Hasil panen yang seharusnya melimpah justru menjadi terbatas karena permasalahan losses produksi. Untuk itu, penting bagi petani sawit melakukan pruning secara berkala.


Jenis-jenis Pruning
Metode pruning ternyata memiliki 2 jenis. Perbedaan utamanya terletak pada waktu pruning dan tujuannya. Meski begitu, kedua jenis pruning ini sama-sama bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman sawit.


A. Pruning Jenis Sanitasi
Pruning sanitasi idealnya diaplikasikan pada saat tanaman akan memasuki waktu panen perdana. Tujuan utamanya yakni membersihkan pelepah-pelepah sawit kering yang berasal dari bawaan proses pembibitan sawit.


B. Pruning Jenis Rutin
Istilah pruning kelapa sawit jenis rutin dipakai untuk menyebut kegiatan pemangkasan pelepah tanaman dengan durasi yang terjadwal. Umumnya rotasi berlangsung minimal 1,3 kali setiap tahunnya. Tujuannya berguna untuk menjaga ketersediaan pelepah yang optimal.


Cara Melakukan Pruning Sawit
BACA JUGA:Sidodadi Penarik Pemenang Lomba Perpustakaan Desa 2025
Di bawah ini terdapat informasi mengenai panduan cara pruning sawit yang sesuai. Proses pruning sebaiknya tidak dilakukan secara sembarangan agar pertumbuhan tanaman tidak terhambat. Beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Pemilihan Waktu
Waktu pruning yang ideal biasanya berlangsung sejak tanaman sawit masuk pada masa produktif. Petani sawit perlu mengontrol pertumbuhan pelepah tanaman secara berkala. Frekuensi pruning biasanya menyesuaikan kondisi tanaman sawit.

2. Penentuan Bagian Pelepah Daun
Cara kerja pruning kelapa sawit yakni menghilangkan pelepah yang kering dan tidak produktif lagi. Artinya, petani sawit tidak perlu memangkas semua bagian pelepah tanaman sawit. Hanya bagian pelepah yang menguning dan layu bisa dipangkas oleh petani.Bagian pelepah yang masih berada pada kondisi baik sebaiknya dibiarkan untuk mendukung proses fotosintesis tanaman. Sesudah proses pruning selesai, tanaman sawit terlihat akan lebih bersih dan tertata.

BACA JUGA:Revolusi Sawit Berkelanjutan, Menuju Produksi yang Ramah Lingkungan
3. Pemakaian Alat
Terdapat beberapa jenis alat yang bisa dimanfaatkan untuk melakukan pruning tanaman sawit. Penggunaan alat perlu menyesuaikan usia tanaman agar hasilnya lebih maksimal dan efisien.Untuk memangkas pelepah sawit usia 1 sampai 7 tahun, petani bisa menggunakan dodos. Sementara untuk memangkas pelepah tanaman berusia 8 sampai 25 tahun, petani sawit boleh memakai egrek. Saat ini, tersedia alat modern untuk melakukan pruning bernama camshaft.


4. Pemotongan secara Tepat
Pruning sawit yang baik sebaiknya mepet dengan bayang pohon sawit. Meski begitu, proses pruning tidak boleh sampai merusak bagian batang yang masih produktif. Perlu kehati-hatian selama proses pemotongan pelepah sawit.Sesudah proses pruning selesai, petani sawit bisa menambahkan pupuk MOAF dari PKT agar pertumbuhan tanaman berjalan lebih optimal. Formulasi pupuk ini sudah sesuai dengan kebutuhan tanaman sawit yang masuk masa produktif.*

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan