Bom Waktu di Lambung, Kebiasaan Sepele yang Memicu GERD

Bom Waktu di Lambung, Kebiasaan Sepele yang Memicu GERD--screnshoot dari web
KORANRM.ID - Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), atau penyakit refluks gastroesofageal, adalah kondisi kronis di mana asam lambung naik kembali ke kerongkongan. Kondisi ini menyebabkan sensasi terbakar di dada (heartburn), mual, dan berbagai gejala tidak nyaman lainnya. Meskipun beberapa faktor genetik berperan, sebagian besar kasus GERD disebabkan oleh kebiasaan sehari-hari yang dapat dihindari. Artikel ini akan mengulas beberapa kebiasaan sepele yang seringkali luput dari perhatian, namun dapat menjadi pemicu utama GERD.
1. Pola Makan yang Buruk:
BACA JUGA:Ratusan Warga Mukomuko Menderita Sakit Ginjal
BACA JUGA:Mengenal, Mencegah, dan Mengatasi Sakit Tenggorokan
BACA JUGA:Peduli Sesama, Pemuda dan Pelajar Selagan Raya Galang Dana Bantu Warga Sakit
Salah satu penyebab utama GERD adalah pola makan yang tidak sehat. Konsumsi makanan berlemak tinggi, makanan pedas, makanan asam (seperti tomat, jeruk, dan cuka), cokelat, dan minuman berkafein (kopi, teh, dan soda) dapat memicu relaksasi sfingter esofagus bawah (LES), katup yang memisahkan kerongkongan dan lambung. Relaksasi LES ini memungkinkan asam lambung untuk naik ke kerongkongan, menyebabkan heartburn dan gejala GERD lainnya. Selain itu, makan dalam porsi besar juga dapat meningkatkan tekanan intra-abdominal, mendorong asam lambung naik ke atas. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi makanan dalam porsi kecil dan sering, serta menghindari makanan pemicu GERD.
2. Makan Terlalu Cepat dan Terlalu Banyak:
Makan terlalu cepat membuat Anda menelan udara dalam jumlah besar. Udara ini dapat meningkatkan tekanan dalam perut dan mendorong asam lambung naik ke kerongkongan. Selain itu, makan terlalu banyak juga dapat menyebabkan perut terisi penuh, meningkatkan tekanan intra-abdominal dan memperburuk gejala GERD. Oleh karena itu, kunyahlah makanan Anda dengan perlahan dan nikmati setiap suapan. Berikan waktu bagi tubuh untuk mencerna makanan sebelum menambah porsi makan.
BACA JUGA:Tenggorokan Terasa Sakit Sampai Sampai Suara Hilang, Ini 6 Cara Mengembalikan Suara Anda ynag Hilang
BACA JUGA:Masih Menjadi Peradaban Orang Banyak, Ini 3 Fakta Atau Mitos Hujan Menyebabkan Sakit
3. Makan Terlalu Dekat dengan Waktu Tidur:
Makan terlalu dekat dengan waktu tidur (kurang dari 2-3 jam sebelum tidur) dapat memperburuk gejala GERD. Saat berbaring, asam lambung lebih mudah naik ke kerongkongan karena gravitasi tidak lagi membantu menahan asam lambung di dalam perut. Oleh karena itu, usahakan untuk makan malam setidaknya 2-3 jam sebelum tidur. Jika Anda merasa lapar di malam hari, pilihlah camilan ringan yang tidak memicu GERD, seperti biskuit atau roti gandum.
4. Merokok dan Konsumsi Alkohol:
Merokok dan mengonsumsi alkohol merupakan kebiasaan buruk yang dapat memperburuk gejala GERD. Rokok dapat merusak sel-sel yang melapisi kerongkongan, membuat kerongkongan lebih rentan terhadap iritasi asam lambung. Sementara itu, alkohol dapat memicu relaksasi LES, memungkinkan asam lambung untuk naik ke kerongkongan. Kedua kebiasaan ini juga dapat memperlambat proses penyembuhan pada penderita GERD. Oleh karena itu, berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol sangat penting untuk mencegah dan mengelola GERD.
5. Kurang Olahraga dan Kelebihan Berat Badan:
Kurang olahraga dan kelebihan berat badan dapat meningkatkan tekanan intra-abdominal, memperburuk gejala GERD. Olahraga teratur dapat membantu memperkuat otot-otot perut dan meningkatkan fungsi LES. Sementara itu, penurunan berat badan dapat mengurangi tekanan pada perut dan mengurangi risiko refluks asam lambung. Oleh karena itu, penting untuk menjaga berat badan ideal dan melakukan olahraga teratur.
6. Stres:
Stres dapat memperburuk gejala GERD. Stres dapat menyebabkan relaksasi LES dan meningkatkan produksi asam lambung. Oleh karena itu, penting untuk mengelola stres dengan baik, misalnya dengan melakukan teknik relaksasi seperti yoga, meditasi, atau menghabiskan waktu di alam.
7. Penggunaan Obat-obatan Tertentu:
Beberapa obat-obatan, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), kalsium channel blocker, dan nitrat, dapat memicu relaksasi LES dan memperburuk gejala GERD. Jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan ini dan mengalami gejala GERD, konsultasikan dengan dokter Anda untuk mencari alternatif pengobatan.
8. Memakai Pakaian Ketat:
Pakaian yang ketat di sekitar perut dapat meningkatkan tekanan intra-abdominal dan memperburuk gejala GERD. Pilihlah pakaian yang longgar dan nyaman untuk mengurangi tekanan pada perut.
9. Posisi Tidur:
Berbaring telentang dapat mempermudah asam lambung naik ke kerongkongan. Cobalah untuk tidur dengan posisi miring ke kiri atau dengan kepala sedikit terangkat. Menggunakan bantal tambahan dapat membantu menjaga posisi tidur yang tepat.
Mengatasi GERD:
Mengidentifikasi dan menghindari kebiasaan-kebiasaan di atas merupakan langkah penting dalam mencegah dan mengelola GERD. Selain itu, konsultasikan dengan dokter Anda untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Dokter mungkin akan merekomendasikan perubahan gaya hidup, obat-obatan, atau bahkan prosedur medis untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi. Ingatlah bahwa pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Dengan memperhatikan pola hidup sehat dan menghindari kebiasaan yang memicu GERD, Anda dapat menjaga kesehatan saluran pencernaan dan mencegah munculnya masalah kesehatan yang lebih serius.