Rahasia Dodol Wijen Manis dan Lembut: 7 Tips Ampuh untuk Hasil Sempurna!

Rahasia Dodol Wijen Manis dan Lembut: 7 Tips Ampuh untuk Hasil Sempurna!--ISTIMEWA
radarmukomuko.bacakoran.co -Dodol wijen adalah salah satu jenis dodol tradisional yang dibuat dengan campuran tepung ketan, santan, gula, dan wijen sangrai. Dodol ini memiliki tekstur yang kenyal, rasa manis, serta aroma khas dari wijen yang gurih. Biasanya, dodol wijen dikemas dalam potongan kecil atau dibentuk sesuai selera, sehingga mudah dikonsumsi sebagai camilan atau oleh-oleh khas daerah.
Dodol wijen sering ditemukan di berbagai daerah di Indonesia dan memiliki variasi rasa, tergantung pada bahan tambahan seperti gula merah, pandan, atau kacang. Proses pembuatannya cukup lama karena harus dimasak dengan api kecil sambil terus diaduk agar tidak gosong.
BACA JUGA:Setelah Lebaran, Pasar Baru Gas Full Pembangunan Fisik
Berikut adalah tujuh tips yang dapat membantu menghasilkan dodol wijen yang sempurna:
1. Gunakan Bahan Berkualitas
Kualitas bahan sangat mempengaruhi rasa dan tekstur dodol. Pastikan menggunakan wijen yang bersih dan berkualitas baik. Pilih gula merah asli agar rasa manisnya alami dan tidak terlalu tajam. Gunakan santan dari kelapa segar untuk menghasilkan aroma khas dan tekstur yang lembut.
Bahan utama yang diperlukan:
- Wijen hitam atau putih
- Gula merah atau gula kelapa
- Santan kental
- Tepung ketan
- Garam secukupnya
2. Sangrai Wijen Hingga Harum
Sebelum mencampurkan wijen ke dalam adonan dodol, sangrai terlebih dahulu dengan api kecil hingga harum. Proses ini membantu mengeluarkan minyak alami dari wijen sehingga rasa lebih gurih dan teksturnya lebih renyah. Pastikan untuk terus mengaduk agar wijen tidak gosong, karena gosongnya wijen bisa menghasilkan rasa pahit pada dodol.
3. Campurkan Santan dan Tepung Ketan dengan Proporsi yang Tepat
Kombinasi antara santan dan tepung ketan sangat mempengaruhi kelembutan dodol. Jika terlalu banyak tepung ketan, dodol bisa menjadi keras dan sulit dikunyah. Sebaliknya, jika terlalu banyak santan, dodol akan terlalu lembek dan sulit mengeras. Perbandingan yang baik adalah 1:2 antara tepung ketan dan santan untuk mendapatkan tekstur yang pas.
BACA JUGA:Bukan Hanya Bumbu Dapur Biasa, Tapi Juga dikenal Memiliki Manfaat Kesahatan, Ini Faktanya!
4. Masak dengan Api Kecil dan Aduk Terus Menerus
Proses memasak dodol membutuhkan kesabaran. Gunakan api kecil agar adonan tidak mudah gosong. Aduk terus menerus dengan gerakan melingkar agar adonan tidak menempel di dasar wajan. Jika adonan mulai mengental, aduk lebih cepat agar tidak menggumpal. Proses ini bisa memakan waktu 2-3 jam tergantung jumlah adonan yang dimasak.
5. Gunakan Wajan Tebal atau Kuali Besar
Untuk mendapatkan hasil terbaik, gunakan wajan atau kuali dengan bahan tebal, seperti wajan besi atau kuali tanah liat. Wajan tebal membantu mendistribusikan panas secara merata sehingga dodol matang dengan sempurna tanpa ada bagian yang gosong atau masih mentah.
6. Tambahkan Wijen di Akhir Proses Pemasakan
Untuk menjaga tekstur dan rasa wijen tetap optimal, tambahkan wijen yang sudah disangrai pada tahap akhir pemasakan. Jika dimasukkan terlalu awal, wijen bisa terlalu lembek atau kehilangan rasa khasnya. Aduk rata hingga wijen menyatu dengan adonan dodol.
BACA JUGA:Tubuh Sehat Puasa Lancar, Ini 5 Suplemen yang di Butuhkan Selama Puasa
7. Dinginkan dengan Cara yang Tepat
Setelah matang, tuang dodol ke dalam loyang atau nampan yang sudah diolesi sedikit minyak agar tidak lengket. Biarkan dingin pada suhu ruangan sebelum dipotong-potong. Jangan memasukkan dodol ke dalam kulkas, karena bisa membuat teksturnya menjadi keras.
Dengan mengikuti tujuh tips di atas, dodol wijen yang manis dan lembut bisa dibuat dengan hasil yang maksimal. Selain itu, dodol bisa disimpan dalam wadah kedap udara agar tetap tahan lama dan tidak cepat mengeras. Selamat mencoba!*