RS Pratama Belum Memiliki Dokter Spesialis

RS Pratama Belum Memiliki Dokter Spesialis--screnshoot dari web

KORANRM.ID - RS Pratama di Desa Air Buluh, Kecamatan Ipuh, Kabupaten Mukomuko, direncanakan mulai beroperasi pada Februari 2025.

Pemerintah Daerah Kabupaten Mukomuko, dalam hal ini Dinas Kesehatan, telah melakukan berbagai persiapan awal.

Untuk tahap awal operasional, pemerintah daerah telah menyiapkan sekitar 68 tenaga medis, termasuk dokter, perawat, dan staf pendukung lainnya. Tenaga ini direalokasi dari Puskesmas Air Rami dan Puskesmas Ipuh untuk memenuhi kebutuhan standar pelayanan rumah sakit. 

BACA JUGA:Lekatkan Nama Tokoh di RSUD Mukomuko Tidak Melanggar Aturan, Diperkuat dengan Uji Publik

BACA JUGA:DPRD Sepakat Lekatkan Nama Ichwan Yunus di RSUD Mukomuko

Dari sekian banyak tenaga medis, tidak termasuk dokter spesialis. Dengan kata lain, belum ada dokter spesialis yang ditugaskan di RS Pratama ini. 

"Untuk dokter spesialis belum ada. Kebutuhan dokter spesialis nantinya akan koordinasi dengan rumah sakit daerah. Keduanya sama-sama rumah sakit milik daerah," ujar Kepala Dinas Kesehatan, Kabupaten Mukomuko, Bustam Bustomo, SKM, M.Kes, Jumat (7/2).

Selain itu, pemerintah daerah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp3 miliar dalam APBD 2025 untuk mendukung operasional awal RS Pratama, termasuk pembiayaan pegawai, pembelian obat-obatan, dan kebutuhan operasional lainnya. 

Dengan persiapan ini, diharapkan RS Pratama dapat memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada masyarakat di wilayah Mukomuko Selatan dan sekitarnya.

BACA JUGA:RSUD Butuh Peningkatan Jalan dan Lokasi Parkir

BACA JUGA:Seluruh Satpam RSUD Mukomuko Dinonaktifkan

Persiapan lain yang dilakukan adalah menyediakan sebanyak 30 tempat tidur untuk pasien.

"Fasilitas tempat tidur yang mencapai puluhan itu, tidak ada tempat mengkhususkan untuk pasien gangguan jiwa dan lainnya. Jadi ini sifatnya umum. Dan saya rasa, jumlah bad yang ada di RS Pratama sudah cukup," katanya.

Ia menerangkan, sebanyak 30 tempat tidur untuk pasien RS Pratama itu tersebar di sejumlah ruangan. Terkait dengan tenaga kesehatan baik dokter, bidan, perawat dan lainnya, dipastikan tidak ada masalah dan cukup. Untuk dokter umum sendiri ada sekitar 4 orang dan dibackup tenaga kesehatan non dokter.

Tag
Share