Dunia Tanpa Kepemilikan Apakah Generasi Muda Lebih Memilih Menyewa Daripada Membeli

Dunia Tanpa Kepemilikan Apakah Generasi Muda Lebih Memilih Menyewa Daripada Membeli--screnshoot dari web

KORANRM.ID - Kepemilikan barang, yang dahulu dianggap sebagai indikator kesuksesan, kini mulai bergeser dalam pandangan generasi muda. Tren menyewa semakin populer di berbagai aspek kehidupan, dari hunian, kendaraan, hingga barang elektronik dan pakaian. Apakah generasi muda benar-benar lebih memilih menyewa dibandingkan membeli? 

Tren menyewa mengacu pada pola konsumsi di mana individu lebih memilih menggunakan barang atau layanan untuk jangka waktu tertentu tanpa memilikinya secara permanen. Model ini semakin populer dalam berbagai industri, seperti perumahan (apartemen sewa), transportasi (ride-sharing dan rental mobil), serta teknologi (gadget berbasis langganan). Dengan hadirnya layanan berbasis langganan, seperti Netflix untuk hiburan atau Rent the Runway untuk pakaian, tren ini semakin mengukuhkan diri sebagai bagian dari kehidupan modern.

BACA JUGA:Mengapa Generasi Muda Lebih Memilih Freelance daripada Kantor Konvensional

BACA JUGA:Mengungkap Fakta: Bagaimana Media Sosial Memengaruhi Pola Pikir Generasi Muda?

Generasi muda, terutama milenial dan Gen Z, merupakan kelompok utama yang mendorong tren ini. Faktor ekonomi, gaya hidup fleksibel, serta perkembangan teknologi menjadi alasan utama mengapa mereka lebih cenderung memilih menyewa. Selain itu, kaum urban yang tinggal di kota-kota besar dengan biaya hidup tinggi juga lebih condong ke model ini karena keterbatasan finansial dan ruang penyimpanan yang lebih kecil.

Tren menyewa sebenarnya bukan hal baru, tetapi mengalami pertumbuhan pesat dalam satu dekade terakhir. Setelah krisis keuangan global 2008, banyak generasi muda menghadapi tantangan ekonomi yang membuat mereka lebih berhati-hati dalam pengeluaran besar, seperti membeli rumah atau mobil. Pandemi COVID-19 juga mempercepat tren ini, di mana banyak orang lebih memilih fleksibilitas dalam pengeluaran serta mencoba berbagai alternatif tanpa harus berinvestasi besar dalam kepemilikan.

BACA JUGA:Cegah Penyalahgunaan Narkoba Generasi Muda Diberi Wawasan

Fenomena ini paling terasa di daerah perkotaan, terutama di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Eropa Barat. Kota-kota dengan biaya hidup tinggi seperti New York, London, dan Tokyo menjadi pusat dari pergeseran ini karena harga properti yang melambung tinggi serta meningkatnya pilihan layanan berbasis langganan. Namun, tren ini juga mulai merambah negara berkembang, terutama di kalangan kelas menengah yang mencari fleksibilitas dalam gaya hidup mereka.

Ada beberapa alasan utama yang menyebabkan generasi muda lebih memilih menyewa daripada membeli:

1. Faktor Ekonomi – Harga properti dan kendaraan semakin mahal, sementara pendapatan tidak meningkat secara proporsional. Menyewa memungkinkan mereka untuk tetap menikmati fasilitas tanpa harus mengeluarkan biaya besar.

2. Fleksibilitas Gaya Hidup – Mobilitas tinggi dan perubahan karier yang cepat membuat kepemilikan barang menjadi kurang menarik dibandingkan fleksibilitas yang ditawarkan oleh sistem sewa.

3. Kemudahan Akses – Dengan munculnya berbagai layanan berbasis langganan, akses terhadap barang atau layanan menjadi lebih mudah tanpa perlu komitmen jangka panjang.

BACA JUGA:Benarkah Media Sosial Merusak Generasi Muda?

4. Kesadaran Lingkungan – Tren keberlanjutan membuat banyak orang lebih memilih berbagi sumber daya daripada memiliki barang yang mungkin jarang digunakan, seperti mobil pribadi atau pakaian desainer.

Perubahan dari kepemilikan ke sistem penyewaan memiliki dampak luas terhadap berbagai sektor ekonomi dan gaya hidup:

• Sektor Properti: Perusahaan real estate mulai mengembangkan lebih banyak unit apartemen sewa dibanding rumah yang dijual.

• Industri Otomotif: Produsen mobil beralih ke model bisnis berbasis langganan, seperti Toyota Kinto dan Porsche Drive.

• Teknologi dan Hiburan: Layanan streaming dan cloud computing semakin menggeser kepemilikan fisik barang, seperti DVD dan perangkat lunak.

• Sikap Konsumen: Masyarakat semakin terbiasa dengan ekonomi berbagi, di mana akses lebih diutamakan daripada kepemilikan.

BACA JUGA:Generasi Muda Lubuk Gedang Diberi Sosialisasi Bahaya Narkoba

Namun, model ini juga menimbulkan tantangan, seperti ketergantungan pada penyedia layanan, risiko kenaikan harga sewa, serta keterbatasan dalam membangun aset jangka panjang.

Generasi muda memang cenderung lebih memilih menyewa daripada membeli, didorong oleh faktor ekonomi, fleksibilitas, dan kemajuan teknologi. Meskipun memberikan berbagai keuntungan, tren ini juga menghadirkan tantangan bagi industri dan individu yang masih berorientasi pada kepemilikan. Seiring berkembangnya model bisnis berbasis langganan dan ekonomi berbagi, pertanyaan yang muncul adalah: apakah kita benar-benar menuju dunia tanpa kepemilikan, atau hanya mengalami perubahan cara kita mengakses barang dan layanan?

Referensi

• Botsman, R. (2017). "Who Can You Trust?: How Technology Brought Us Together and Why It Might Drive Us Apart." Penguin.

• Dolan, P. (2019). "Happy Ever After: Escaping the Myth of the Perfect Life." Penguin.

• World Economic Forum. (2022). "The Rise of the Subscription Economy and Its Impact on Ownership."

• Deloitte. (2021). "Millennials and the Sharing Economy: New Trends in Consumption."

• The Guardian. (2023). "Why Young People Are Choosing to Rent Instead of Buy."

 

Tag
Share