Petani Usulkan Pengeringan Irigasi DI Manjuto Ditinjau Kembali

Petani Minta Jadwal Pengeringan Irigasi DI Manjuto Ditinjau Kembali --screnshoot dari web

KORANRM.ID - Petani minta Perintah Daerah (Pemda) Kabupaten Mukomuko tinjau kembali jadwal pengeringan Daerah Irigasi (DI) Bendung Manjuto. Sebagaimana diketahui, hingga 2027, jadwal pengeringan irigasi dan pola tanam DI Manjuto, telah ditetapkan. Dimana dalam satu tahun, dua padi dan satu palawija. Artinya irigasi DI Manjuto, baik irigasi Kiri dan Kanan, bakal rutin pengeringan satu kali setahun. Untu itu petani mengusulkan, jadwal pengeringan dirubah satu kali dalam dua tahun. Supaya mereka bisa turun tanam padi lima kali dalam dua tahun. Sebagaimana disampaikan Koordinator Penyuluh (Korluh) Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Lubuk Pinang, Trisno Putra, SP.

BACA JUGA:Tujuh Kebiasaan Anak Hebat: Pendidikan Efektif Membiasakan Perilaku Positif

BACA JUGA:Ichwan Yunus Akan Diabadikan Menjadi Nama Rumah Sakit

Trisno mengatakan, berdasarkan data para penyuluh pertanian di lapangan, para petani di wilayah Kecamatan Lubuk Pinang, cukup keberatan dengan jadwal pengeringan irigasi DI Manjuto. Dimana selama ini, bahkan hingga 2027 mendatang, pengeringan irigasi rutin dilakukan sekali dalam setahun. Dampak pengeringan tersebut, petani hanya bisa tanam padi dua kali selama satu tahun. Padahal kemauan mereka dalam satu tahun bisa turun tanam padi hingga tiga kali. 

“Usulan perubahan jadwal pengeringan dan pola tanam DI Manjuto jadi salah satu usulan yang paling sering kami terima dari para petani,”katanya. 

Oleh sebab itu, para petani pengusulkan agar jadwal pengeringan dan pola tanam irigasi DI Manjuto ditinjau kembali. Jika memang harus dilakukan pengeringan dengan jadwal tanam palawija, maka mereka mengusulkan pengeringan dilakukan dua tahun satu kali. Sehingga petani bisa tanam padi lima kali dan satu palawija dalam dua tahun. 

“Maka kalu pun  harus dilakukan pengeringan, petani berharap dirubah jadi dua tahun satu kali pengeringan,”tambahnya.

Usulan tersebut juga telah disampaikan petani ke Direktur Perbenihan Hortikultura Kementerian Pertanian, ketika kunjungannya ke Kecamatan Lubuk Pinang beberapa waktu lalu. Dimana kementerian pertanian juga mendukung usulan para petani dan  hal tersebut jadi salah satu atensinya untuk pemerintah kabupaten.

BACA JUGA:SDN 05 Sungai Rumbai Juara Festival Drumband Cendana Fair Bengkulu

“Bahkan usulan petani ini juga telah mereka sampaikan ke pihak kementerian pertanian ketika direktur perbenihan holtikultura berkunjung beberapa waktu lalu,”sambungnya. 

Selain petani di Kecamatan Lubuk Pinang, petani di Kecamatan XIV Koto juga mengusulkan peninjauan jadwal pengeringan DI Manjuto. Seperti disampaikan Arios, ketua kelompok tani talang sari, Desa Dusun Baru Pelokan. Menuturnya pengeringan satu kali dalam satu tahun terlalu berlebihan. Sehingga hanya bisa tanam padi dua kali setahun. Namun berbeda dengan mereka, selama ini tetap tanam padi tiga kali dalam satu tahun. Akan tetapi tanam padi menjelang pengeringan bermodalkan nekat dengan harapan cuaca mendukung. 

“Kami dan mayoritas petani di kecamatna ini juga sangat berharap jadwal pengeringan dan pola tanam DI Manjuto ditinjau kembali,”tutupnya.

Tag
Share