BWS Tinjau Irigasi Tersier Jebol di Desa Resno

Pihak BWS tinjau lokasi kerusakan jebolnya irigasi tersier wilayah Desa Resno, Kecamatan V Koto--ISTIMEWA

KORAN DIGITAL RM – Jebolnya irigasi tersier Daerah Irigasi (DI) Manjuto Kanan wilayah Desa Resno, Kecamatan V Koto langsung direspon oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VII Bengkulu. Pada Rabu 31 Januari 2024.

Pihak BWS Sumatera VII melalui Unit Pengelola Irigasi (UPI) Manjuto telah turun ke lokasi untuk melakukan peninjauan. Hal ini disampaikan oleh Kades Resno, Mardalius.

Kades mengatakan, beberapa waktu lalu pihaknya dari pemerintah desa memang telah melaporkan peristiwa irigasi tersier jebol tersebut ke pihak BWS melalui UPI Manjuto. Sebab para petani berharap segera ada penanganan dari pihak terkait. Sehingga jadwal turun tanam Musim Tanam (MT) 1 tahun 2024 bisa dilaksanakan. Pasalnya jika tetap seperti itu, kemungkinan petani bakal gagal turun tanam padi. 

“Kita telah melaporkan kerusakan irigasi tersier ini langsung ke pihak BWS melalui UPI DI Manjuto,”kata Kades.

BACA JUGA:Kades Pauh Terenja Ajak Masyarakat Jaga Kebersihan Lingkungan

Lanjutnya, tidak menunggu waktu lama laporan itu langsung di respon oleh pihak BWS. Sehingga pihak BWS langsung menghubungi pemerintah desa guna mendampingi mereka meninjau lokasi. Dalam peninjauan tersebut seluruh kerusakan irigasi tersier telah diperiksa. Termasuk dua titik irigasi yang sekarang tengah jebol juga sudah diukur volume kerusakannya. 

“Menindaklanjuti laporan tersebut, pihak BWS langsung turun ke lapangan meninjau lokasi kerusakan dan kita dari desa juga ikut mendampingi,”tuturnya.

Masih Kades, dalam peninjauan tersebut pihak disampaikan bahwa pelaksanaan perbaikan tetap akan dilakukan. Namun jadwal pasti realisasinya masih menunggu tim teknis dari BWS.  Pasalnya semua keputusan perihal irigasi seluruhnya ada di BWS.

Sementara pihak UPI sebatas perpanjangan tangan. Oleh sebab itu, Kades mewakili seluruh petani meminta agar pihak BWS dalam waktu dekat bisa langsung melakukan perbaikan. Sehingga debit air di irigasi tersebut dapat kembali normal. Para petani juga cepat bisa menyiapkan lahan untuk melakukan turun tanam.  

BACA JUGA:Masih Minim Baru Tiga Desa Pengajuan Pencairan Tahap I

“Namun untuk pelaksanaan perbaikan tetap menunggu petunjuk teknis dari BWS Sumatera VII Bengkulu. Maka harapan kita sesegera mungkin,”demikian Kades.*

Tag
Share