Senegal: Negara Yang Bertaruh Dengan Pendidikan
Negara Yang Bertaruh Dengan Pendidikan.-Deni Saputra-Radar Mukomuko
koranrm.id - Senegal adalah negara yang terhampar di ujung Afrika barat. Dilansir dari channel youtube Doczon. Senegal adalah sebuah negara yang berdiri sebagai penjaga gerbang benua megah yang dijuluki sebagai gerbangnya tanah Afrika.
Disini pasir-pasirnya berbatasan dengan perairan biru yang sangat luas. Sedangkan angin membawa kisah-kisah dari Mauritania, mali, guania, serta guaniabisau. Negara-negara tetangga yang berbatasan dengan Senegal dalam dekapan persaudaraan.
Di sepanjang garis pantai yang memukau, Penduduknya berlayar perahu tradision. Menantang ombak seakan angin yang berbisik mencari ikan dibawah permuka air biru yang misterius.
Di ladang pertanian serta industri makanan tidak hanya itu sebagian dari mereka juga menggali kedalaman bumi mencari kekayaan tersembunyi dalam pertambangan.
Sementara pariwisata dan jasa berkembang sebagai bukti ketangguhan serta keramahan hati penduduknya.
BACA JUGA:Ditinggal Berobat, Rumah Warga Retak Ilir Terbakar
Senegal memang tidak dikenal karena kekayaan sumber daya alamnya. Sebab kekayaan sejati negara ini terletak pada komitmen mereka terhadap pendidikan, demikian ini dapat dilihat dari fakta bahwa hampir setengah dari anggaran nasional negara ini diinvestasikan untuk masa depan pendidikan. Sebuah pilihan yang berani yang menunjukkan keyakinan bahwa pengetahuan adalah fondasi yang paling kokoh untuk pembangunan.
Dengan kata lain, Senegal dengan segala keterbatasannya memilih untuk membangun bukan dengan batu atau logam, melainkan dengan pikiran potensi manusia serta pengetahuan.
Sebanyak 97,2 persen penduduk Senegal menyerahkan panggilan azan yang menggem menganut agama Isla. di manati dan do Mere terangkai dalam tarekat terbesar dan paling menonjol di Senegal adalah tijaniah.
Bahkan di masa kolonial sekolah-sekolah al-quran formal telah menyebar dengan luas, terutama berkat usaha tarekat tijaniah yang tidak pernah kena lelah dan kini anak-anak Senegal dengan semangat yang tidak pernah padam menghafal ayat-ayat suci Alqur'an.
BACA JUGA:Penyaluran Biodiesel Dilakukan Bertahap
Dan beberapa dari mereka bahkan melanjutkan perjalanan ilmu mereka di majelis atau di sekolah-sekolah Arab serta Franco Arab yang semakin berkecambah yang didukung oleh dana publik.
Di jantung kota Tuba sebuah kota yang berdenyut dengan spiritualitas tarekat muridiah berdiri dengan teguh sebuah monumen bagi etos kerja yang tidak kena lelah.
Disini di antara debu jalanan dan bisikan angin, etos kerja yang kuat menggem lebih keras daripada lantunan ayat-ayat suci Alquran.
Filosofi yang unik menanamkan ke dalam hati para muridnya bahwa kerja keras adalah bagian dari ibadah. Dan melalui keringat dan usaha mereka dapat mendekatkan diri kepada sang pencipta. Di tengah lautan iman yang luas di Senegal di mana 97,2% penduduknya menganut agama Islam. Terdapat 2,7% populasi yang mengikuti jejak Kristus mereka adalah minoritas Kristen yang bercahaya yang tersebar di pesisir serer Jola.
Mangkanya serta di antara populasi balan di Timur di antara Basari dan coniagui komunitas Katolik kecil ini menemukan rumah dan kedamaian dalam doa serta nyanyian mereka. Di Dakar ritus Katolik dan Protestan dipraktikkan oleh populasi imigran Lebanon, Eropa serta Amerika. Tidak hanya itu, di wilayah tenggara negara ini terdapat kepercayaan animisme yang diyakini oleh kurang dari 1% penduduk.
BACA JUGA:Buah yang Mengandung Kalsium, Bisa Jadi Asupan Harian Anda Saat Usia Kian Menua
Mereka menjaga api tradisi yang telah menyala sejak zaman dahulu yang percaya bahwa setiap pohon, batu serta sungai adalah rumah bagi para arwah yang harus dihormati dan dirayakan.
Senegal dikenal sebagai salah satu negara dengan demokrasi yang lebih stabil di Afrika.
Dimana tradisi demokrasi yang damai telah berkembang secara bertahap sejak tahun 1970-an hingga tahun 1990-an.
Proses demokratisasi ini melibatkan perubahan dari sistem satu partai yang dominan menjadi sistem multipartai yang lebih terbuka dan kompetitif. Dalam proses demokratisasi ini, tarekat seperti tijaniah serta molidah memiliki pengaruh sosial dan politik yang signifikan.
Para pimpinan tarekat yang dikenal sebagai Khalif seringkalo menjadi mediator serta pemimpin spiritual yang memiliki pengaruh serta keputusan politik para pengikutnya.
Bahkan dalam banyak kasus mereka telah menggunakan pengaruh tersebut untuk mendukung proses demokrasi serta mempromosikan perdamaian dalam politik.
BACA JUGA:Chikungunya Virus Melalui Gigitan Nyamuk, Ini Penyebab dan Bahaya Chikungunya
Lebih dari itu, umat Islam di Senegal tidak hanya menjadi kekuatan yang menjaga stabilitas politik, tetapi juga turut serta mengawasi kebijakan pemerintah yang dianggap sewenang-wenang.
Sebagai contoh tarekat muridiah telah terlibat kontrak sosial dengan pemerintah Senegal. Dimana pemimpin agama memberikan legitimasi kepada pemintah untuk memastikan kesetia dan sebagai imbalannya mereka. Senegal adalah negara yang sangat religius. Dimana survei pada tahun 2010 menemukan bahwa 98% penduduk Senegal menganggap agama sebagai sangat penting dalam kehidupan mereka.
Karena itu jika terdapat ketegangan antara agama serta demokrasi yang cenderung sekuler, para pemimpin agama tidak khawatir dengan hal tersebut. Sebab mereka yakin bahwa agama akan tetap memiliki peran yang sangat penting di tengah-tengah Senegal.
Meskipun hubungan antara pemimpin agama dan pemerintah telah turut serta dalam mempromosikan stabilitas, di suatu sisi tetapi juga dapat menjadi tidak stabil di sisi lain.
Demikian ini karena suatu kelompok tarekat dapat memiliki sifat informal yang berubah-ubah yang sangat tergantung pada kepemimpinan individu.
BACA JUGA:Simak 4 Menyimpan Jagung Agar Tetap Segar dan Manis
Kendati demikian secara keseluruhan dimi Senegal, di mana pasir Sahara bertemu dengan gemuruh ombak Atlantik sebuah sfoni keagamaan serta demokrasi berpadu dalam tarian yang harmonis di sini.
Diantara masjid-masjid yang menjulang dengan gagah serta bahterabahtera doa yang mengarungi langit penduduknya yang religius tidak hanya menjadi pilar keagamaan tetapi juga sebagai penjaga demokrasi. Berdiri teguh dalam hubungan yang harmonis dengan pemerintah meneguhkan nilai-nilai partisipasitik yang berkeadilan.
Disini suara rakyat bergema di koridor-koridor kekuasaan sementara tangan-tangan yang berdoa juga ikut andil menentukan masa depan sebuah bangsa dengan populasi sebesar 17,32 juta jiwa serta tanah yang membentang seluas 196.000 KM persegi terus menunjukkan kepada dunia bagaima kehonisan serta nilai-nilai demokrasi dapat membentuk masyarakat yang kuat dan bersatu.