Posisi Harimau Sudah Tidak Terpantau, Ini Pesan BKSDA Untuk Warga

Posisi Harimau Sudah Tidak Terpantau, Ini Pesan BKSDA Untuk Warga--Sumber Foto : Antara

KORANRM.ID - Sejak seminggu terakhir, tidak ditemukan lagi jejak baru dari harimau sumatera di kawasan perkebunan, yang sempat meresahkan masyarakat di berbagai wilayah di Kabupaten Mukomuko.

Ada dua kemungkinan, pertama harimau sudah kembali ke gunung atau keluar dari wilayah aktivitas masyarakat. Kedua ada kemungkinan harimah ini masih berada di hutan konservasi yang masih terjaga, seperti sepadan sungai maupun danau.

Walaupun, sementara ini keberadaan harimau tersebut tidak terdeteksi, namun masyarakat diminta tetap berhati-hati saat beraktivitas di kebun. Upayakan saat ke kebun warga tidak sendirian atau lakukan berkelompok.

Kepala Resor BKSDA Kabupaten Mukomuko Damin, mentatakan pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu masih menyiagakan personelnya untuk melakukan pemantauan situasi dan kondisi wilayah, guna mengantisipasi konflik harimau dengan manusia di Kabupaten Mukomuko.

BACA JUGA:SDN 05 Teramang Jaya Minim Siswa

BACA JUGA:Biaya Iuran Internet Gratis di Mukomuko Disediakan Rp800 Juta di APBD 2025

Salah satu wilayah konsentrasi pemaunatan BKSDA adalah kawasan Desa Tunggal Jaya, Kecamatan Teras Terunjam, lokasi di mana harimau ini sempat menerkam warga dan ternak.

"Kita tetap memantau situasi dan kondisi wilayah, sambil menunggu informasi kemunculannya," katanya.

Lanjutnya, memasuki hari ke tujuh kegiatan pemantauan belum ada pergerakan, dan tidak ada masyarakat yang menjumpai jejak baru, juga tidak ada laporan ternak hilang. 

Namun, imbauan untuk masyarakat tetap waspada ketika melakukan aktivitas di luar rumah. Ia menyarankan, sebaiknya tetap harus berktivitas cuma kewaspadaan tetap ditingkatkan untuk mencegah hal yang tidak diinginkan karena belum ada kesimpulan terkait harimau ini. 

BACA JUGA:Camat Setujui Kasi Pemerintahan Diusulkan Jadi Pj Kades Air Berau

BACA JUGA:TA 2025 Nenggalo Lanjut Membangun

Selain itu, ia mengatakan, pihaknya menunggu instruksi dari atasan terkait penanganan konflik harimau di daerah ini.

BKSDA Bengkulu sebelumnya memasang tiga perangkap setelah seorang warga Desa Tunggal Jaya, Kecamatan Teras Terunjam menjadi korban dan adanya ternak yang dimakan harimau.*

Tag
Share