Tanam Padi Organik, Modalnya Cukup Rp1,5 juta per Hektare

Padi Organik.--ISTIMEWA

KORAN DIGITAL RM – Hemat dan sehat. Itulah gambaran untuk padi organik. Namun demikian, masih banyak petani yang kurang tertarik untuk menanam padi organik. Alasan utama adalah repot. Alasan lain, tidak yakin bahwa dengan organik tanaman padi akan berhasil maksimal. Alasan berikutnya, minimnya pengetahuan tentang tanam padi organik.

Muslim, warga Desa Sumber Makmur, Kecamatan Lubuk Pinang, bisa menanam padi dengan biaya sangat rendah. Kurang dari Rp1 juta, untuk 1 Hektare (Ha) sawah miliknya. Ada beberapa penyebab yang membuat Muslim mengeluarkan biaya murah untuk tanam padi kali ini. Penyebab pertama sawah Muslim dijadikan Demontration Plot (Demplot) atau lahan/sawah percontohan. Kedua Muslim menggunakan formula organik produk lokal, bukan pabrikan. Dan penyebab ketiga, sebagian formula organic dibuat sendiri, di bawah bimbingan penyuluh swadaya.

‘’Biaya yang saya keluarkan dalam bentuk uang Rp500 ribu. Mulai tanam hingga panen. Tidak menghitung tenaga,’’ ujar Muslim saat memberikan testimony.

BACA JUGA:Buruh Sawit di Lubuk Sanai Didaftarkan BJPS Ketenagakerjaan

Muslim menjelaskan, sawah miliknya dijadikan Demplot padi organic oleh Edry Yansen. Pendampingan oleh Yansen dilakukan sejak mulai mengolah tanah. Saat olah tanah, lahan diberik formula yang diberinama F1 Embio.

F1 Embio berupa isolate pembenah tanah. Pada masa vegetative atau pertumbuhan, formula yang diberikan F2 Embio. Untuk mencegah serangan hama, digunakan insektisida hayati, yang bernama BVR Sundep dan BVR standar. Sedangkan pestisida hayati yang digunakan adalah Penab. 

‘’Biaya tanam padi menjdi murah karena formula yang dibutuhkan dibuat sendiri. Sedangkan formula yang tidak bisa saya buat, dikasih Cuma-Cuma oleh pak Yansen. Saya akan terus menanam padi organic. Formula yang tidak bisa saya buat, akan saya beli dengan pak Yansen. Harganya hanya Rp50 ribu per liter,’’ jelas Muslim.

Pada kesempatan yang sama, Edry Yansen menjelaskan, sejak jauh hari disampaikan bahwa menanam organik, jauh lebih murah dibandingkan menanam secara kimia. Alasannya sangat masuk akal. Formula dibuat sendiri. Bahan yang dibutuhkan sebagian besar diamal dari alam, dan ada disekitar tempat tinggal. 

BACA JUGA:Erosi Sungai di Pondok Panjang Semakin Mengkhawatirkan

‘’Membuat formula organik secara umum bisa dibuat sendiri. Bahan diambil dari alam. Butuh kesabaran dan ketekunan,’’ ungkap Yansen.

Dikatakan Yansen, bagi petani yang ingin cepat dan tidak mau repot, telah ada produk organik yang siap pakai. Harganya sangat terjangkau, Rp50 ribu per liter. 

‘’Dalam ini saya tidak mengejar keuntungan. Keinginan saya, sebanyak-banyaknya menanam organic. Baik itu padi maupuan holtikultura,’’ kata Yansen.

Dijelaskan Yansen, formula organik yang dibutuhkan untuk 1 Ha sawah, bokasi sebanyak 1.500 kilogram. F1 Embio 3 liter, Nitrogen 20 liter, F2 Embio 3 liter, Asam Amino 1 liter, BVR Sundep 2 liter, BVR standar 2 liter, Pesnob 10 liter, Tricoderma 3 liter, Paeny Bacillus 5 liter, PGRP 5 liter, POC Phospat 2 liter, POC Kalium 2 liter.

BACA JUGA:Kades Resno Targetkan Fisik Tahun Ini Selesai Lebih Cepat

‘’Kalau semua formula organic dibeli, biaya untuk 1 hektare dibawah Rp1,5 juta. Itu diluar bokasi. Kalau tanam pada musim kemarau, ada formul tambahan Micoriza,’’ Demikian Yansen.*

Tag
Share