Erosi Sungai di Pondok Panjang Semakin Mengkhawatirkan
Longsor di desa Pondok Panjang mengancam rumah warga.--ISTIMEWA
KORAN DIGITAL RM – Peristiwa longsor di bibir Sungai Manjuto wilayah Desa Pondok Panjang, Kecamatan V Koto kembali terjadi beberapa hari lalu. Dimana longsor tersebut merupakan longsor susulan dari sebelumnya sehingga semakin mengancam rumah warga.
Adapun rumah warga yang sekarang posisinya paling terancam, yaitu Dadang. Sebab jarak rumah dengan jurang bibir sungai tinggal beberapa meter saja. Maka jika terjadi kembali longsor susulan, kemungkinan besar rumah tersebut bisa terjun ke dasar sungai.
Kades Pondok Panjang, Abdul Karim saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. Ia menyebutkan terdapat beberapa rumah warga yang terancam akibat longsor bibir Sungai Manjuto. Sebab pemukiman warga disekitar rumah Dadang juga ikut terancam. Apalagi jurang dibibir sungai kedalamannya mencapai puluhan meter.
“Ya benar beberapa hari lalu terjadi longsor lagi di desa kita, maka jarak pemukiman warga dengan bibir sungai semakin dekat saja,”kata Kades.
BACA JUGA:Kades Resno Targetkan Fisik Tahun Ini Selesai Lebih Cepat
Untuk saat ini memang belum ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun karena tidak ada pilihan lain, para warga pemilik rumah masih tetap menghuni kediaman mereka.
Padahal hal ini sebenarnya sangat berbahaya, sewaktu-waktu debit sungai membesar dan terjadi longsor susulan rumah bisa langsung terjun ke dasar sungai. Maka untuk itu, Kades telah meminta warganya supaya meningkatkan kewaspadaan. Terlebih jika curah hujan tinggi dan debit sungai sedang membesar.
“Sampai saat ini belum ada korban jiwa, namun dikhawatirkan jika terus terjadi longsor rumah warga bisa terjun ke dasar sungai,”tambahnya.
Dikatakan Kades, adapun langkah yang telah dilakukan pemerintah desa, mereka telah berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumetera VII Bengkulu. Selain itu mereka juga sudah bersurat ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mukomuko.
BACA JUGA:4 Desa Masih Belum Evaluasi RABDes 2024, Terkuak Penyebabnya
Dimana mewakili para warga, Kades berharap segera ada penanganan terhadap kondisi ini sebelum ada korban jiwa. Sebab pemerintah desa tidak punya kendali apapun, apalagi anggaran yang dikelola mereka hanya Dana Desa (DD) dengan besaran sangat terbatas.
“Maka dari itu kita dari pemerintah desa mewakili para warga sangat berharap ada tindakan langsung dari pemerintah bersama pihak-pihak terkait lainnya,”demikian Kades.*