Inilah Penyebab Gen Z Susah Mendapatkan Pekerjaan, Salah Satunya Persaingan yang Terlalu Ketat

Reporter: Ahmad Famuji |

Editor: Ferly Saputra |

Selasa , 21 Jan 2025 - 07:30

Inilah Penyebab Gen Z Susah Mendapatkan Pekerjaan, Salah Satunya Persaingan yang Terlalu Ketat--

inilah penyebab gen z susah mendapatkan pekerjaan, salah satunya persaingan yang terlalu ketat                            koranrm.id - generasi z, atau mereka yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, saat ini sedang menghadapi berbagai tantangan dalam memasuki dunia kerja. 
meskipun generasi ini dikenal sebagai generasi yang melek teknologi dan kreatif, namun ada beberapa faktor yang membuat mereka kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan aspirasi mereka.
kurang keterampilan
salah satu tantangan utama yang dihadapi gen z adalah kurangnya keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri. 
meskipun mereka mahir dalam penggunaan teknologi dan media sosial, banyak perusahaan mencari keterampilan spesifik seperti analisis data, pemrograman tingkat lanjut, atau soft skills seperti kepemimpinan dan komunikasi profesional. 
baca juga:rekomendasi ponsel flagship buat 2025 dengan spek gahar
baca juga:mana yang lebih baik menjaga rahasia antara introvert dan ekstrovert?
kesenjangan antara keterampilan yang dimiliki dengan yang dibutuhkan pasar kerja ini sering kali menjadi hambatan serius dalam proses pencarian kerja.
daya saing yang tinggi
daya saing yang tinggi di pasar kerja juga menjadi tantangan tersendiri. dengan semakin banyaknya lulusan baru setiap tahunnya, persaingan untuk mendapatkan posisi entry-level menjadi semakin ketat. 
perusahaan-perusahaan besar sering kali dibanjiri ribuan lamaran untuk beberapa posisi saja, membuat proses seleksi menjadi sangat kompetitif. 
situasi ini diperparah oleh adanya persaingan tidak hanya dengan sesama gen z, tetapi juga dengan generasi sebelumnya yang memiliki lebih banyak pengalaman.
baca juga:pasangan digerebek pejabat kpu dan pns pemkab mukomuko terancam hukuman berat 
baca juga:harimau sumatra yang ganas, antara kelangsungan hidup dan konflik manusia
pengalaman kerja yang sedikit
minimnya pengalaman kerja menjadi faktor krusial lainnya yang menghambat gen z dalam mendapatkan pekerjaan. banyak perusahaan mensyaratkan pengalaman kerja minimal beberapa tahun, bahkan untuk posisi entry-level. 
hal ini menciptakan situasi yang rumit karena bagaimana mungkin fresh graduate bisa memiliki pengalaman kerja jika mereka belum pernah diberi kesempatan untuk bekerja? program magang dan kerja paruh waktu selama kuliah bisa membantu, namun tidak semua mahasiswa memiliki kesempatan untuk mengikutinya.
keterampilan yang tidak sesuai dengan lowongan
ketidakcocokan antara keterampilan yang dimiliki dengan kebutuhan industri juga menjadi masalah serius. 
banyak program pendidikan yang belum sepenuhnya mengikuti perkembangan kebutuhan industri, sehingga menciptakan kesenjangan antara apa yang dipelajari di bangku kuliah dengan apa yang sebenarnya dibutuhkan di dunia kerja. 
hal ini sering kali membuat gen z merasa tidak siap ketika memasuki dunia kerja dan membutuhkan waktu lebih lama untuk beradaptasi.
untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, gen z perlu mengambil inisiatif untuk mengembangkan diri secara proaktif. 
mengikuti kursus atau pelatihan tambahan, mencari pengalaman magang, mengembangkan portfolio pribadi, dan membangun jaringan profesional sejak dini bisa menjadi langkah-langkah strategis. 
perusahaan dan institusi pendidikan juga perlu berkolaborasi lebih erat untuk menjembatani kesenjangan antara pendidikan dan kebutuhan industri, serta memberikan lebih banyak kesempatan magang dan program pengembangan karir bagi gen z.*