KORAN DIGITAL RM – Seluruh persawahan di wilayah Kecamatan Air Manjuto, Kabupaten Mukomuko sangat bergantung dengan ketersediaan air dari irigasi Daerah Irigasi (DI) Manjuto.
Salah satunya area persawahan di Desa Tirta Mulya kecamatan tersebut. Maka jika debit air irigasi tidak maksimal dan petani tidak dapat turun tanam padi. Dikhawatirkan memicu alih fungsi lahan. Dimana pada Senin 15 Januari 2024 belum seluruh sawah wilayah desa tersebut digarap karena belum kebagian air. Pasalnya debit air dari irigasi tidak maksimal akibat ada saluran irigasi yang rusak dan penanganannya masih bersifat sementara. Hal ini sebagaimana disampaikan Kades Tirta Mulya, Suprianto saat ditemui di ruang kerjanya. BACA JUGA:Kades Imbau Warga Lebih Selektif Terhadap Oknum Peminta Sumbangan Kades mengatakan, walaupun jumlahnya tidak terlalu banyak, namun masih ada lahan sawah yang belum digarap. Sebab debit air yang mengalir belum maksimal dan tidak merata sampai ke seluruh sawah petani. Hal tersebut karena adanya saluran irigasi yang rusak wilayah Tirta Mulya. Kerusakan tersebut berdampak pada lahan 2 kelompok tani dengan luas sekitar 40 hektar. “Di desa kita belum seluruh petani bisa menggarap sawah pada Musim Taman satu tahun ini. Sebab kerusakan saluran irigasi sehingga debit air tidak begitu maksimal,”katanya. Masih Kades, kerusakan saluran irigasi ini telah terjadi beberapa musim. Sehingga sebagian lahan yang tidak dapat air, sementara akan dialihkan menanam palawija sampai saluran diperbaiki permanen. Sebab jika irigasi tersebut sudah kembali normal, selama ini debit air selalu cukup untuk kebutuhan semua lahan persawahan di desa tersebut. BACA JUGA:Talang Petai Bakal Bangun Jalan dan Rehab Gedung MDA “Sebenarnya kalau tidak ada kerusakan saluran dan debit air normal selama ini tidak ada permasalahan mengenai ketersediaan air,”tambah Kades. Akan tetapi kesabaran para petani pasti ada batas. Oleh sebab itu Kades khawatir jika saluran irigasi tak kunjung diperbaiki maka akan berdampak buruk. Diantaranya lahan persawahan yang terdampak akan dialih fungsikan secara permanen. Sebab mulai terdengar bisikan dari beberapa petani yang berencana akan menanam sawit di lahan sawah mereka. Untuk itu, Kades berharap kepada pemerintah dan pihak terkait dapat segera memperbaiki kerusakan irigasi tersebut. Supaya seluruh lahan persawahan dapat ditanami padi dan rencana alih fungsi sawah ke perkebunan sawit batal. “Makanya kalau hal ini dibiarkan terus menerus, kami khawatir pasti akan banyak petani melakukan alih fungsi lahan untuk menanam sawit,”demikian Kades.*
Kategori :