Sementara itu berdasarkan data ketersediaan vaksin ngorok, pihak Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu sudah menyalurkan 1.000 dosis untuk Kabupaten Kaur, 500 dosis untuk Bengkulu Selatan dan 500 dosis untuk Seluma.
Vaksin ini diharapkan bisa mengakomodir seluruh ternak di wilayah Bengkulu yang populasinya terdata 15.168 ekor kerbau, 116.151 ekor sapi potong dan 86 ekor sapi perah.
Disisi lain, Yeni Misra menmyampaikan, penyebaran penyakit sapi ngorok yang menyerang ternak sapi dan kerbau milik warga telah terjadi di 3 daerah, Kabupaten yakni Kaur, Bengkulu Selatan dan Kepahiang dalam dua bulan terakhir terus mengalami penambahan.
‘’Data terhimpun dari Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Provinsi Bengkulu, hingga minggu kemarin telah ditemukan 865 ekro ternak tertulang penyakit ngorok.
Penyakit sapi ngorok ini tersebar di Kabupaten Kaur 764 ekor terdiri dari 550 ekor kerbau dan 214 ekor sapi, di Kabupaten Bengkulu Selatan terdapat 100 ekor terdiri dari 93 ekor sapi dan 7 ekor kerbau sementara di Kabupaten Kepahiang terdapat 1 ekor kerbau.
‘’Akibat penyebaran penyakit tersebut bahkan tercatat sudah 177 ekor ternak yang mati,’’ demikian Yeni Misra.(nek)