Saatnya Petani Tanam Padi Semi Organik

Sabtu 12 Oct 2024 - 13:40 WIB
Reporter : SAHAD
Editor : SAHAD

radarmukomukobacakoran.com - Satu per satu Demontration Plot (Demplot) padi semi organik Sekolah Lapang (SL) dipanen. Dari 10 Demplot yang ada, 7 diantaranya sudah selesai dipanen. Hasilnya, tanam padi semi organik lebih menguntungkan. Keuntungannya yang didapat berupa penurunan penggunaan pupuk kimia sebesar 30 persen. 

Atas keberhasilan tersebut, maka tidak berlebihan kiranya jika semakin banyak petani yang tanam padi semi organik. 

"Dilihat dari segi hasil, sama dengan musim sebelumnya (kimia, red). Ada beberapa petani yang hasilnya meningkat. Yang pasti petani hemat penggunaan pupuk kimia 30 persen," jelas Koordinator Penyuluh, Kecamatan Lubuk Pinang, Trisno Putra, SP Rabu 9 Oktober 2024.

Trisno menjelaskan, tanam padi semi organik ini, baru menggunakan 1 jenis formula organik, yakni F1 Embio. F1 Embio tersebut dibuat sendiri oleh petani. Trisno berharap, petani akan terus menerapkan ilmu yang didapat.

"Ilmu membuat f1 Embio sudah didapat. Saya harap petani terus menerapkan setiap musim tanam," tambah Trisno. 

BACA JUGA:Kampung Bena: Desa di Atas Awan Flores

Trisno berharap kedepan masih ada  program SL, baik dari pemerintah provinsi maupun pusat. Pasalnya SL ini terbukti sangat membantu meringankan biaya tanam padi. 

"Mudah-mudahan masih ada program SL. Kalau ada kami akan rekrut petani baru. Dan petani yang sudah mengikuti SL tahun ini, bisa menyebarkan ilmu yang didapat," harap Trisno. 

Dijelaskan Trisno, SL ini menggabungkan antara organik dan kimia. Organik yang digunakan F1 Embio yang berfungsi untuk memperbaiki kondisi tanah. Pupuk kimia juga tetap digunakan. Untuk pemberantasan hama dan penyakit, masih menggunakan kimia. 

"Meskipun menggunakan organik, petani tidak meninggalkan kimia," ungkap Trisno. 

Adapun petani yang melakukan SL semi organik adalah, Arianto hasil panen 7,6 ton. Damrah Toto hasil panen 7,3 ton. Suyoso hasil panen 7,5 ton. Dulhean hasil panen 7,8 ton, Amanar hasil panen 4,4 ton. Sukawi hasil panen 8,3 ton. Dan Hamdan hasil panen 9,9 ton. 

BACA JUGA:Tirta Makmur Segera Sahkan Berkas RKPDes 2025

Catatan khusus diberikan kepada Amanar, bahwa sawah miliknya merupakan sawah yang baru dikupas. Sebelumnya hasil panen di sawah Amanar di bawah 2 ton.

Pelopor organik Kabupaten Mukomuko, Edri Yansen, menyampaikan bahwa organik dan kimia sama-sama memiliki kekurangan dan kelebihan. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, organik dan kimia bisa dikolabirasikan. 

"Sebaiknya digunakan dua-duanya, untuk saling menutupi," demikian Yansen.

Kategori :