Curah Hujan Tinggi, Panen Padi Terhambat

Jumat 04 Oct 2024 - 19:03 WIB
Reporter : Deni Saputra
Editor : SAHAD

radarmukomukobacakoran.com – Para petani padi di wilayah Kecamatan Lubuk Pinang, khususnya Daerah Irigasi (DI) Manjuto Kiri telah memasuki musim panen. Diantaranya petani di Desa Ranah Karya, Arah Tiga, Lubuk Gedang dan Tanjung Alai. Namun, karena curah hujan tinggi, pelaksanaan panen tidak berjalan maksimal. Seperti kemarin, Jumat 4 Oktober 2024, banyak mesin combine yang tidak dioperasikan karena hujan turun sejak pagi.

Koordinator Penyuluh (Korluh), Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Lubuk Pinang, Trisno Putra, S.P ketika dikonfirmasi membernarkan hal tersebut. Ia menyebutkan, memang saat ini para petani DI Manjuto Kiri di wilayah kecamatannya mulai panen padi. Diperkirakan masa panen padi akan berlangsung sampai pertengahan Oktober mendatang. Sebab beberapa tanaman padi para petani baru ada yang mulai tumbuh buah. Karena jadwal tanam yang diatur tidak serentak agar tidak rebutan combine saat panen.

“Ya sekarang para petani kita di DI Manjuto Kiri sudah mulai melaksanakan panen padi, diperkirakan masa panen berlansung sampai pertengahan Oktober,”katanya.

BACA JUGA:Camat Imbau Desa Segera Tuntaskan Fisik DD Tahap Dua

Namun akibat cuaca kerap hujan, pelaksanaan panen tidak berjalan maksimal. Para petani mesti sedikit bersabar menunggu giliran padi miliknya dipanen. Pasalnya ketika sedang hujan, para pemilik combine tidak mau mengoperasikan alat mereka. Selain itu, gabah padi yang dipanen ketika hujan juga menjadi basah. Sehingga jika pun dipaksakan panen saat hujan, prosesnya berjalan lambat dan tidak akan optimal.

“Namun karena sering hujan, proses panen kali ini menjadi terhambat karena mesin tidak masuk lahan kalau hujan,” sambungnya.

Salah seorang petani juga mengatakan, ketika hujan, terpaksa jadwal panen ditunda. Selain mesin combine tidak bisa beroperasi, para toke juga tidak mau gabah dengan kondisi basah. Karena gabah yang mereka beli juga harus dijemur. Sebab kalau basah sampai dua hari, apalagi posisi di dalam karung, tentu gabah akan rusak. Bahkan bulir padi bisa berkecambah. Sehingga kualitas beras yang dihasilkan tidak bagus. 

BACA JUGA:Pemda Siapkan Lahan untuk Bangun Jembatan Timbang

“Ya kalau musim hujan sering hujan memang harus sabar. Biasanya kita janji panen besok, combinenya datang lusa. Selain itu orang tidak mau juga beli gabah basah,”tutupnya.

Kategori :