Kecewa, Warga Rawa Mulya Tanam Pohon Pisang di Tengah Jalan

Kamis 03 Oct 2024 - 20:15 WIB
Reporter : Deni Saputra
Editor : SAHAD

Kades Buka Suara radarmukomukobacakoran.com – Pada Kamis 3 Oktober 2024, jalan Desa Rawa Mulya, Kecamatan XIV Koto viral di media sosial. Hal tersebut setelah seseorang menyebarluaskan video yang memperlihatkan kondisi jalan RT 13 dan RT 14 di desa tersebut. Dalam video itu, diperlihatkan berbagai tanaman, seperti pisang dan kelapa, sengaja ditanam di tengah badan jalan. Penanaman tersebut bentuk kekecewaan kepada pemerintah desa setempat karena kondisi jalan yang becek dan sulit dilewati. Namun pemerintah desa setempat tak kunjung memperbaiki akses jalan. 

Kepala Desa Rawa Mulya, Nodo, ketika dikonfirmasi terkait video tersebut mengatakan, memang lokasi video itu di desanya. Ia juga telah mendapat informasi terkait peristiwa tersebut. Pihaknya dari pemerintah desa juga telah melakukan peninjauan. Para warga sekitar juga telah ramai ke lokasi. Bukan hanya itu, pihak-pihak terkait, seperti Bhabinkambtibmas juga telah di lokasi. 

“Ya lokasi jalan di video tersebut memang di Rawa Mulya. Kita lagi meninjau, warga juga sudah ramai, pihak kepolisian juga sudah datang,”kata Kades. 

Namun Kades mengatakan, terkait warga yang melakukan penanaman serta menyebarluaskan video viral tersebut, masih dalam pencarian. Karena belum ada warga yang berkoordinasi kepada pemerintah desa, terkait siapa aktor penanaman tersebut. Bahkan pihaknya mengetahui informasi ini juga dari mulut ke mulut dan video yang beredar.

BACA JUGA:KPM Tirta Makmur Kembali Terima BLT, Ini Jumlahnya

“Warga yang menanam pohon tersebut belum tahu siapa, sekarang sedang dicari tahu pelakunya,”tambahnya.

Ketika disentil terkait tanggapan isi video tertuju ke pemerintah desa, Kades menyampaikan, seluruh pembangunan dari Dana Desa (DD) merupakan usulan para warga. Namun perlu diketahui, anggaran DD jumlahnya juga terbatas. Diarea jalan tersebut telah dibangun Tembok Penahan Tanah (TPT) pada bagian kiri dan kanan. Kalau mau langsung di lakukan pengoralan tentu anggarannya tidak cukup. Lokasi-lokasi desa yang lain juga butuh pembangunan yang merata. 

“Kita pemerintah desa hanya menjalankan, warga yang menentukan pembangunan. Lagian di lokasi kejadian baru dibangun TPT,”tambah Kades.

Maka dari itu, Kades mengatakan, yang menanam pohon ditengah jalan hanya kurang kerjaan. Karena jalan tersebut merupakan akses kendaraan besar pengangkut sawit. Jika dirasa kondisinya sudah mengkhawatirkan, para pemilik kebun sawit bisa swadaya guna perbaikan sementara. Misalnya seperti penimbunan koral di titik-titik yang susah dilewati. Karena kalau ingin dibangun, silahkan diusulkan dalam Musyawarah Desa (Musdes). Kalau usulan disepakati bersama, pemerintah desa tentu mengarahkan pembangunan ke sana.

BACA JUGA:Pemdes Lubuk Gedang Mulai Garap APBDes 2025

“Menurut saya kurang kerjaan aja itu. Jalan itu rutin dilewati truk sawit, kalau mereka mau bisa swadaya untuk perbaiki sementara. Kalau mau dibangun desa, silahkan usulkan di Musdes dan disepakati bersama,”tutupnya.

Kategori :