KPM BLT-DD di Lubuk Mukti Didominasi Lansia

Senin 23 Sep 2024 - 19:03 WIB
Reporter : SAHAD
Editor : SAHAD

radarmukomukobacakoran.com - Pemerintah Desa (Pemdes) Lubuk Mukti, Kecamatan Penarik, menyalurkan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) tri wulan ketiga, Senin (23/9/2024). Bertempat di Kantor Desa setempat, mulai pukul 09.49 WIB. Disaksikan oleh Kades Lubuk Mukti, Warsito Adi, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Lubuk Mukti, perwakilan camat, serta pendamping desa. Jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) 21 orang, didominasi Lanjut Usia (Lansia), ada penderita penyakit menahun. Masing-masing KPM menerima uang sebesar Rp900 ribu. Jumlah tersebut merupakan rapel selama 3 bulan, Juli, Agustus, dan Desember. 

Dalam sambutan singkatnya, Warsito Adi, menyampaikan BLT-DD ini merupakan program pemerintah pusat yang sifatnya tidak permanen. Dengan kata lain, bisa program ini ditiadakan. Oleh karena itu, jika satu saat nanti tidak ada lagi program BLT-DD, bukan kebijakan pemerintah desa. Melainkan program dari pusat. 

"Sejak beberapa tahun terakhir, ada pembagian BLT-DD dari pemerintah desa. Tapi ini bukan program permanen. Bisa dihentikan kapan saja, tergantung kebijakan pusat," jelas Warsito. 

Kades juga berpesan, agar uang tersebut digunakan sebaik-baiknya. Terutama untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Bagi yang sakit, uang ini digunakan untuk berobat. Bisa juga untuk memenuhi kebutuhan pangan maupun sandang.

"Manfaatkan uang itu sesuai kebutuhan utama," pesan Warsito. 

Kepada wartawan koran ini, Warsito menggunakan dari beberapa kriteria, KPM BLT di Lubuk Mukti, tidak ada yang masuk kategori miskin ekstrim. Sebagian besar Lansia dan penderita sakit menahun. 

"Yang miskin ekstrim nggak ada. Yang banyak Lansia," kata Warsito. 

Pendamping Desa Profesional, Kecamatan Penarik, Irwan, SH menyampaikan, tahun depan BLT masih menjadi prioritas. Ada kemungkinan persentasenya lebih besar dibandingkan tahun ini. Selain BLT, penanganan stunting dan ketahanan pangan, juga masih menjadi prioritas. 

"Tahun depan, kemungkinan Penerima BLT ditentukan 10 hingga 15 persen, maksimal 25 persen," demikian Irwan.

Kategori :