radarmukomukobacakoran.com - Tricoderma dan Beuveria Basisna, produk organik terbaru yang sedang dikembangkan oleh Ketua Kelompok Tani (Poktan) Tani Tama, Desa Karang Jaya, Kecamatan Teras Terunjam, Edry Yansen.
Trichoderma, sp disamping sebagai organisme pengurai, dapat pula berfungsi sebagai agen hayati dan stimulator pertumbuhan tanaman. Trichoderma, sp dapat menghambat pertumbuhan serta penyebaran racun jamur penyebab penyakit bagi tanaman seperti cendawan Rigdiforus lignosus, Fusarium oxysporum, Rizoctonia solani, Fusarium monilifome, sclerotium rolfsii dan cendawan Sclerotium rilfisil. Penggunaan pupuk biologis dan agen hayati Trichoderma, sp sangat efektif mencegah penyakit busuk pangkal batang, busuk akar yang menyebabkan tanaman layu. Penggunaan pupuk biologis dan biofungisida Trichoderma, sp memang tidak memperlihatkan dampak manfaatnya secara langsung seperti pupuk ataupun fungisida kimia. Dengan penggunaan rutin secara berkala pupuk biologis dan biofungisida Trichoderma, sp akan memberikan mafaat yang lebih baik daripada pupuk dan fungisida kimia. BACA JUGA:Abrasi Sungai Manjuto Menyebabkan Longsor di 7 Titik, Tersebar di 3 Kecamatan Beauveria bassiana merupakan salah satu cendawan yang ditemukan pada tanah yang menguntungkan bagi berbagai tanaman. Cendawan ini memiliki kemampuan untuk menginfeksi beragam ordo serangga yang menjadi hama tanaman tanpa menyebabkan penyakit tanaman atau merusak produk hasil tanaman. Kegunaan Beauveria bassiana adalah mencegah perkembangan hama wereng batang coklat, walang sangit, kepinding tanah, lembing hijau, kutu daun, dan ngengat penggerek batang padi. Cara aplikasi setelah difermentasi selama 14 hari yaitu 1 gelas air mineral untung 1 tangki 14 liter disemprotkan sore hari seminggu sekali. Tujuan kegiatan ini diharapkan petani mampu membuat Beauveria bassiana sendiri. ''Untuk pembuatan Bokashi, Pupuk Organik Cair atau F1 Embio, sebagian besar teman-teman petani sudah bisa. Kita melanjutkan langkah dengan membuat agen hayati. Ini Tricoderma dan Beuveria Basisna yang saya kembangkan dan saya siap berbagi untuk kawan-kawan yang butuh dan percaya. Yang cair juga ada,'' ujar Yansen. BACA JUGA:Giliran Desa Resno Terima DD Tambahan 2024 Yansen juga menyampaikan, untuk ''Bermain orgnaik'' diperlukan keyakinan dan kesabaran. Pasalnya tidak mudah mengubah pola pikir petani yang selama ini menggunakan full kimia. Mulai dari bawah, pupuk, hingga atas, perawatan bunga hingga buah. Selain itu, tanaman padi dan holtikultura organik belum populer di tengah masyarakat Kabupaten Mukomuko. ''Untuk bermain full organik barang kali belum memungkinkan, karena berbagai kelemahan yang ada. Solusinya, kita gabungkan antara organik dan kimia supaya saling menutupi.
Kategori :