Kapolsek: Akan Kami Pantau Terus
KORAN DIGITAL RM – Gesekan terjadi antara jamaah Majelis Tafsir Al-Qur’an (MTA) dengan warga Desa Karang Jaya khususnya dan warga Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Teras Terunjam, umumnya. Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Teras Terunjam, dengan tegas menolak pendirian gedung MTA di Karang Jaya. Alasan utamanya adalah gedung proses perizinan yang tidak sesuai prosedur. Alasan lain, cara melengkapi berkas berupa izin lingkungan tidak prosedural. Pasalnya saat minta tandatangan warga dilakukan secara door to door, pada malam hari. Selain itu, MTA juga belum memiliki izin untuk melakukan kegiatan atau pengajian. Jika proses pembangunan gedung MTA terus berlanjut, maka akan MWCNU akan mengambil tindakan.
BACA JUGA:Tim Monev Kecamatan Penarik akan Turun pada Akhir Tahun
Ketua Gerakan Pemuda Ansor, Kecamatan Teras Terunjam, M. Khoiri mengatakan dengan tegas pihaknya menolak rencana pembangunan gedung MTA ini. Jika pihak MTA memaksakan diri melanjutkan pembangunan tanpa prosedur yang benar, maka MWCNU akan melaporkan kepada pihak yang berwajib.
‘’Kami dari MWCNU menolak dengan tegas pendirian gedung MTA yang tidak prosedural,’’ jelas Khoiri.
Tokoh agama Kecamatan Teras Terunjam, Yundan Aksan, dalam acara diskusi di aula kantor camat, mengatakan dirinya sedih dan sakit hati ketika ibadah yang dilakukan diklaim salah, dan sesat. Namun demikian, sebagai warga Nahdlatul Ulama (NU) Yundan Aksan akan tetap konsisten ajaran islam yang diyakininya.
‘’Saya sedih dan sakit hati jika dikatakan ajaran kami sesat. Itu dulu, sekarang saya sudah pasrah. Terserah apa yang mereka katakan, tapi saya yakin dengan ajaran islam yang saya jalankan,’’ kata Yundan.
BACA JUGA:Kades dan Perangakat Desa Kecamatan Air Manjuto Ikuti Bimtek
Kapolres Mukomuko, AKBP Nuswanto, SH., S.I.K., MH melalui Kapolsek Teras Terunjam, IPTU H. M. Tri Qadlaya, SH menyayangkan hal ini. Kapolsek khawatir munculnya keributan mengganggu jalannya Pemilihan Umum (Pemilu). Oleh karena itu, pihak Polsek akan terus memantau perkembangan yang ada. Sekecil apapun, hal-hal yang berpotensi menimbulkan keributan, harus diantisipasi. Termasuk masalah rencana pendirian gedung MTA di Karang Jaya.
‘’Kami khawatir gejolak ini mengganggu jalannya Pemilu. Oleh karena itu, kami akan pantau terus perkembangannya,’’ demikian Kapolsek.*