3. Agroforestri: Budidaya sengon dapat dikombinasikan dengan tanaman lain dalam sistem agroforestri. Hal ini tidak hanya meningkatkan produktivitas lahan, tetapi juga dapat menjadi sumber penghasilan tambahan melalui penjualan hasil tanaman lainnya seperti tanaman pangan, buah-buahan, atau tanaman herbal.
4. Program Restorasi Hutan: Sengon sering digunakan dalam program restorasi hutan dan reboisasi untuk rehabilitasi lahan terdegradasi. Dengan berpartisipasi dalam program-program ini, para petani dapat menerima insentif atau bantuan dari pemerintah atau lembaga konservasi, serta mendapatkan keuntungan jangka panjang dari hasil budidaya sengon.
5. Ekowisata: Budidaya sengon juga dapat menjadi daya tarik ekowisata jika dikelola dengan baik. Para petani atau pengusaha kehutanan dapat mengembangkan agrowisata atau wisata edukasi yang berkaitan dengan budidaya sengon, sehingga dapat menarik wisatawan dan memberikan tambahan pendapatan.
Dengan memanfaatkan potensi ekonomi dari budidaya sengon dan mengelolanya secara berkelanjutan, para petani atau pengusaha kehutanan dapat menciptakan sumber pendapatan yang berkelanjutan dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi lokal.
Cara Bertani Sengon:
1. Persiapan Lahan:
• Pembersihan Lahan: Mulailah dengan membersihkan lahan dari rumput dan hama yang mengganggu pertumbuhan sengon.
• Pengolahan Tanah: Gemburkan lahan dengan cara membajak atau mencangkul untuk meningkatkan struktur tanah.
2. Penanaman Sengon:
• Pemilihan Bibit: Pilih bibit sengon yang berkualitas dari sumber terpercaya.