KORAN DIGITAL RM - Pengerjaan rehabilitas Jembatan akses menuju persawahan di Desa Talang Buai Kecamatan Selagan Raya Mukomuko Bengkulu, sementara ini ditunda. Penundaan rehab jembatan itu, karena pihak pekerja masih menunggu material dan bahan lainnya. Pengerjaan rehab yang sudah selesai dikerjakan oleh pihak pekerja saat ini, yaitu mengelas bagian gelagar yang sudah patah, serta memperbaiki beberapa bagian besi lain yang sudah patah. Untuk pergantian papan lantai jembatan dan yang lainnya, masih menunggu material. Sejauh ini material dan bahan baku untuk merehab kerusakan jembatan itu sudah dipesan. Jika tidak ada halangan, dalam waktu dekat ini material yang dibutuhkan untuk merehab jembatan itu, tiba di lokasi dan pihak pekerja kembali lanjut pekerjaan.
BACA JUGA:Cara Membuat Bakso Dari Daging Kurban
Persentase pengerjaan rehabilitas yang sudah dilakukan pihak pemborong atau pihak pekerja lebih kurang baru sekitar 25 persen. Beberapa bagian besi yang sudah patah sudah diperbaiki, yang belum bisa dikerjakan saat ini yaitu mengganti papan lantai, mengganti pagar, cat dan beberapa perbaikan lainnya. Pengerjaan rehab jembatan itu terpaksa ditunda, karena keterbatasan material. Jika material ada dan tersedia di lokasi pengerjaan, rehab jembatan itu selesai dalam satu bulan. Target pihak pemborong sebelumnya, sebelum musim panen kemarin rehab jembatan akses ke persawahan tersebut selesai. Tetapi karena terkendala dengan material pengerjaan rehab jembatan itu tertunda. Dan penyelesaian rehab jembatan itu juga tidak sesuai dengan target yang sudah mereka tetapkan. "Jembatan itu dipastikan jadi direhab. Sekarang masih menunggu material dan bahan," kata Kadi PUPR Mukomuko, Apriansyah melalui Kabid Bina Marga, M. Yusuf melalui pesan singkat WA Rabu,(26/6).
BACA JUGA:6 Wilayah Indoneisia Ini Menjadi Daerah Penghasil Emas Terbesar
Petani areal persawahan Sungai Payang, Talang Lubuk Panjang, Areal Rantau Asam dan sekitarnya berharap kegiatan rehab jembatan itu bisa selesai dalam waktu dekat ini. Karena Akhir bulan depan mereka sudah mulai mau turun ke sawah dan menggarap lahan persawahannya. Jembatan ini sangat dibutuhkan petani untuk pergi dan pulang menuju sawah. Selain itu, saat musi panen seperti awal Juni kemarin jembatan itu sangat vital. Dan sangat dibutuhkan petani untuk mengeluarkan hasil pertaniannya. Mau tidak mau karena jembatan itu belum selesai direhab kemarin, petani tetap nekat melintasi jembatan tersebut. "Sebentar lagi kita kembali turun ke sawah. Kita harap, sebelum kami turun ke sawah pekerjaan rehab jembatan itu sudah selesai. Dan musim panen yang akan datang kami petani sudah dengan lancar mengeluarkan hasil panen. Dan biaya angkut juga tidak lagi terlalu tinggi," harapnya Sukiman salah satu petani padi di Desa Talang Buai.*