radarmukomuko.bacakoran.co - Seperti namanya, hujan asam mempunyai sifat asam. Ketika hujan ini turun ke permukaan bumi, air asam tersebut menghanyutkan tanaman dan mempengaruhi tanah di sekitarnya. Asam dari hujan dapat menciptakan lingkungan yang kekurangan mineral, kalsium dan magnesium. Air asam yang mengenai tanaman dapat mengikis jaringan epidermis, terutama pada kloroplas daun, sehingga mengurangi kemampuan tanaman untuk berfotosintesis.
1. Pohon terancam mati akibat erosi jaringan epidermis. Erosi jaringan epidermis dapat membuat tanaman lebih rentan terhadap kekeringan. Selain itu, pohon rentan terhadap berbagai hama dan serangga. Secara umum, air hujan asam mengubah pH tanah dan menyebabkan aluminium larut ke dalam tanah. Aluminium juga menghalangi mineral lain yang dibutuhkan tanaman. Hal ini menyebabkan tanaman kekurangan mineral dan air dan pada akhirnya akan mati jika hujan asam terus menerus terjadi. Salah satu cara untuk mengetahui apakah hujan asam sedang terjadi atau tidak adalah 'pengamatan vegetatif'. di lingkungan. Jika pohon menunjukkan tanda-tanda layu atau bahkan mati, ada risiko turun hujan. Selain itu, hujan asam juga dapat menyebabkan tanah kehilangan unsur hara dan mineral. Menurut para ilmuwan, air asam dapat melarutkan unsur hara dan mineral dalam tanah. bermanfaat bagi tanah, kemudian membuangnya sebelum tanaman dapat menggunakannya untuk tumbuh. Pada saat yang sama, hujan asam juga menyebabkan pelepasan zat-zat beracun bagi tanaman, seperti aluminium, ke dalam tanah. Logam beracun seperti aluminium, Kadmium, dan merkuri larut dalam tanah karena bereaksi dengan asam. Hal ini terjadi karena logam-logam ini terikat di dalam tanah pada kondisi normal, namun aksi pelarutan tambahan dari ion hidrogen menyebabkan batuan dan partikel kecil tanah yang terikat tersebut terurai. Tanaman di daerah yang sering terjadi hujan asam akan tumbuh lambat bahkan mati akibat pengasaman tanah. 2. Senyawa sulfur dioksida dan nitrogen dioksida menghasilkan kadar asam yang tinggi. Selain itu, hujan asam juga terjadi akibat keluarnya senyawa sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NOX) ke udara. Kedua senyawa ini umumnya dihasilkan dari knalpot mobil dan penggunaan batu bara untuk energi listrik. Selain itu, letusan gunung berapi juga berperan terhadap keberadaan kedua zat tersebut di udara. Saat terbakar, sulfur dioksida dan nitrogen dioksida terakumulasi dan bereaksi dengan molekul air di udara. Hal ini dapat menimbulkan hujan dengan konsentrasi asam yang tinggi. Singkatnya, setiap tetes hujan pasti mengandung asam. 3. Hewan berisiko mati akibat peningkatan kadar karbon dioksida Tidak hanya dapat mengurangi kalsium, namun hujan asam juga dapat meningkatkan kadar karbon dioksida di dalam air, menyebabkan hewan yang terkena dampak tidak dapat bernapas dan akhirnya keduanya mati saat mengambang. Selain itu, hujan asam juga berdampak signifikan terhadap keberlangsungan rantai makanan. Kematian hewan di ekosistem perairan mengurangi pasokan makanan bagi hewan pemakan lain dalam rantai makanan seperti burung, ular, dan beruang. Hal ini dapat menyebabkan kelaparan berkepanjangan bagi hewan-hewan tersebut. Selain itu, hujan asam juga mempunyai dampak yang sangat signifikan, terutama pada hewan yang hidup di lingkungan perairan yang keras, seperti danau, sungai atau rawa. Hujan asam akan merusak insang ikan, mematikan embrio hewan air, dan membuat ikan menjadi steril karena kekurangan kalsium yang parah. 4. Hujan asam dapat menimbulkan banyak jenis penyakit Hujan asam juga dapat menimbulkan banyak jenis penyakit pada makhluk hidup. Ketika hujan asam berhenti, partikel asam akan mengendap di lingkungan yang terkena dampak dan kemudian terhirup oleh manusia. Partikel asam tersebut kemudian masuk ke paru-paru dan akhirnya menyebabkan berbagai jenis masalah pernapasan, termasuk asma, bronkitis, emfisema, dan pneumonia. Selain itu, partikel yang tidak terhirup juga dapat menyebabkan iritasi mata dan gangguan penglihatan. Partikel hujan asam berupa sulfur dioksida (SO2) dan Nitrogen oksida (NOx ) sangat berbahaya jika terkena paparan dalam jumlah besar. dalam jumlah besar atau dalam jangka waktu yang lama. Dalam sebuah penelitian terungkap bahwa ada hubungan antara peningkatan paparan senyawa tersebut dengan penyakit jantung dan gangguan pernafasan seperti asma, batuk kering, dan iritasi tenggorokan. Selain itu, polusi udara juga membuat kondisi ini terjadi. lebih buruk. Dampak hujan asam terhadap kesehatan khususnya penyakit jantung, kanker paru-paru, ISPA atau infeksi saluran pernapasan akut dan kronis, sakit kepala, serta iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan. Kelompok yang sangat rentan terhadap kondisi atmosfer ini adalah anak-anak, orang lanjut usia, orang yang bekerja di luar ruangan, dan orang yang memiliki masalah paru-paru atau jantung. Polutan yang menyebabkan hujan asam (sulfur karbon dioksida dan nitrogen oksida) mempunyai peranan penting peran yang merugikan dalam kesehatan manusia. Gas-gas ini berinteraksi di atmosfer, kemudian membentuk partikel halus sulfat dan nitrat, yang dapat terbawa angin jarak jauh dan kemudian terhirup dalam-dalam ke paru-paru manusia. Banyak penelitian ilmiah telah mengidentifikasi hubungan antara peningkatan kadar partikel halus, peningkatan penyakit, dan kematian dini akibat gangguan jantung dan paru-paru seperti asma dan bronkitis. Namun, ada satu hal yang perlu Anda perhatikan. harus tahu. Hujan asam sebenarnya tidak berbahaya bagi kesehatan manusia selama hujan asam yang turun tidak mengandung sulfur dan nitrogen oksida. Pasalnya kedua polutan tersebut dapat menyebabkan keracunan pada manusia. Jika kedua partikel ini ikut serta dalam hujan asam, maka berisiko terhirup oleh manusia, masuk ke paru-paru dan menyebabkan kerusakan pada paru-paru dan jantung. 5. Mengancam keberlangsungan industri dan merusak material konstruksi Tidak hanya berdampak negatif terhadap kesehatan, hujan asam juga dapat merugikan industri perikanan. Memang benar, hujan asam dapat menyebabkan kematian ikan dalam jumlah besar. Industri pertanian juga menghadapi penurunan kualitas tanaman bahkan kematian tanaman secara massal. Hujan asam juga mempunyai dampak yang signifikan karena dapat merusak ekosistem dan material yang terkena dampak hujan. Tidak semua residu asam basah, ada pula yang kering seperti partikel debu. Ketika tetesan hujan asam bercampur dengan endapan asam kering, maka akan berdampak besar pada struktur. Endapan-endapan itu akan jatuh pada permukaan bangunan, lalu mengakibatkan permukaan bangunan tampak kotor. Selain itu, hujan asam juga mengandung asam sulfat dan asam nitrat. Asam sulfat dan asam nitrat merupakan asam kuat yang dapat melarutkan besi. Akibatnya, bangunan dan besi akan rusak karena terkena hujan asam. Hujan asam bisa merusak benda dan infrastruktur yang terbuat dari batu kapur dan marmer, misalnya patung atau bangunan bersejarah. Berdasarkan laporan dari Encyclopaedia Britannica, air asam bisa melarutkan batu kapur dan marmer, hal itu membuatnya terkikis dan rusak bentuknya. Sulfur dan nitrogen oksida yang mengendap pada hujan asam dapat berdampak buruk pada material logam, batu, bahkan cat. Ketika material itu terkena hujan asam, logam dapat mengalami korosi dan menjadi berkarat. Sementara, pada batu yang terkena hujan asam dapat terkikis, serta cat juga bisa memudar. Hal yang harus dipahami, rusaknya beragam material itu tentu akan berdampak pada finansial. Banyak biaya perbaikan yang harus disiapkan, seperti biaya perawatan hingga mengganti ornamen yang hilang. 6. Merusak Ekosistem Air Dampak terparah dari terjadinya hujan asam adalah rusaknya ekosistem air imbas kandungan aluminiumnya. Semakin sering suatu daerah terimbas hujan asam, akan semakin rusak pula ekosistem airnya. Kandungan asam dan aluminium pada aliran air akan dilepaskan oleh hujan asam. Tak hanya itu, kandungan asam pada hujan asam juga memengaruhi kadar normal asam pada suatu lingkungan. Dampak negatif dari hujan asam tidak hanya dirasakan oleh makhluk maupun benda di darat, melainkan juga makhluk laut. Bagaimana bisa? Ya, hal itu berasal dari polutan kiriman pabrik dan industri yang terbang terbawa angin, lantas menyebar ke daerah sekitarnya. Saat daerah pesisir menjadi lebih asam, hewan laut seperti bulu babi, karang, hingga beberapa jenis plankton akan mengalami kesulitan menciptakan exoskeleton.*
Kategori :