radarmukomuko.com-Permasalahan sampah salah satunya berasal dari sampah rumah tangga, khususnya sampah berupa sisa kulit buah dan sayur seperti kulit bawang. Bawang merahmerupakan tanaman andalan yang bernilai ekonomi tinggi, namun limbah bawang merah berupa daun atau kulit kering.
Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran unggulan yang sejak lama telah diusahakan oleh petani secara intensif. Komoditas sayuran ini termasuk ke dalam kelompok rempah tidak bersubtitusi yang berfungsi sebagai bumbu penyedap makanan serta bahan obat tradisional.
Sampah organik rumah tangga seperti limbah kulit bawang merah, jika diolah dengan baik, dapat menghasilkan pupuk yang bermanfaat bagi pertanian karena dapat memperbaiki sifat kimia, fisika dan biologi tanah. Selain itu juga dapat menjadi sumber penghasilan tambahan, menekan biaya produksi pertanian dan membantu mengurangi limbah.
Biasanya kucai hanya dimanfaatkan bagian akarnya saja, namun tidak dimanfaatkan kulitnya. Karena masyarakat sering menganggap kulit bawang sebagai sampah, sampah yang tidak dapat dimanfaatkan. Kulit kucai banyak mengandung senyawa kimia, seperti flavonoid, saponin, tanin, glikosida dan steroid atau triterpenoid.
Selain itu, zat pengatur tumbuh yang terkandung dalam kulit bawangjuga mempunyai peran serupa dengan asam indole asetat (IAA). Asam indol asetat adalah auksin paling aktif di banyak tanaman berbeda dan berperan penting dalam mendorong pertumbuhan optimal. Tanaman sangat membutuhkan zat pengatur tumbuh karena tanpa zat pengatur tumbuh, pertumbuhan tidak akan terjadi walaupun unsur hara tercukupi. Kulit bawang merHjuga mengandung asam absisat (ABA), giberelin (GA), dan sitokinin, serta zat atau senyawa yang dapat membunuh ulat berbahaya dan mendorong pertumbuhan akar.
Jadi, kulit bawang merah tidak lagi dibuang begitu saja, namun dapat dimanfaatkan secara optimal sebagai pupuk bagi tanaman lain. Tentu saja hal ini mempunyai dampak tersendiri terhadap lingkungan. Namun, saat ini masih banyak masyarakat yang acuh terhadap pentingnya penyakit ini. Perlu adanya edukasi dan pemberian contoh pupuk organik berbahan dasar cangkang kucai yang dapat menjadi jalan pintas menuju kelestarian lingkungan.
pupuk organik merupakan pupuk yang tersusun dari materi-materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa-sisa tanaman, hewan, dan manusia. Jadi, pupuk organik mengandung banyak bahan organik dibanding kadar haranya.