Irigasi Primer DI Manjuto Kanan Jebol, 720 Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

Senin 20 Nov 2023 - 20:31 WIB
Reporter : Admin
Editor : Admin

KORAN DIGITAL RM – Sekitar 720 hektar lahan persawahan wilayah Kecamatan V Koto dan Kecamatan Lubuk Pinang yang baru ditanami padi terancam kekeringan.

Pasalnya pada Senin (20/11) saluran irigasi Primer Daerah Irigasi (DI) Manjuto Kanan yang berada di BMKM 23 jebol. Dimana kerusakan saluran tersebut sampai 40 meter. Sehingga pintu air DI Kanan sekarang terpaksa harus ditutup sementara.

Hal tersebut dilakukan guna meminilisir kerusakan yang lebih parah. Sebab jika air tetap mengalir kerusakan akan semakin meluas.

Ketua Unit Pengelola Irigasi (UPI), Sumarlin saat dikonfirmasi pada Senin (20/11) membenarkan peristiwa tersebut. Dimana jebolnya saluran irigasi ini diduga terjadi karena longsor. Adapun panjang saluran yang rusak sekitar 40 meter.

Atas peristiwa tersebut setidaknya 720 hektar lahan persawahan yang terdampak sekarang terpaksa tidak bisa dialiri air. Wilayah lahan persawahan yang terdampak mulai dari kawasan Desa Lalang Luas, Kecamatan V Koto sampai ke Desa Sumber Makmur, Kecamatan Lubuk Pinang. 

“Ya memang benar ada saluran yang jebol, kita saat ini sedang di lapangan melakukan pengecekan di lokasi kejadian,”ujar Sumarlin.

Masih Sumarlin, pihaknya dari UPI selaku pengelola irigasi sudah berkoordinasi dengan Balai Sungai Wilayah (BWS) VII Bengkulu. Dimana untuk menyelamatkan padi para petani dalam waktu dekat segera akan diupayakan pembuatan saluran darurat agar air tetap bisa mengalir.

Namun memang sementara pintu air DI Manjuto Kanan terpaksa di tutup agar kerusakan tidak semakin meluas. Oleh sebab itu, ia meminta kepada para petani supaya dapat bersabar dengan terjadinya musibah ini. 

“Kalau tanggapan dari pihak BWS akan segera dibuat saluran darurat sementara agar air tetap bias mengalir,”tutupnya.

Kemudian perihal perbaikan saluran secara permanen, pihak UPI belum bisa memastikan. Pasalnya hasil koordinasi dengan pihak BWS Sumatera VII Bengkulu baru membahas mengenai saluran darurat sementara. 

“Kita belum tahu juga kapan untuk perbaikan saluran permanen. Informasi dari atasan kita dari BWS sementara baru sebatas ini,”demikian Sumarlin.*

Tags :
Kategori :

Terkait