radarmukomukobacakoran.com - Dalam upaya meminimalisir bertambahnya serangan Demam Berdarah Dengue (DBD), Kades Pauh Terenja, Kecamatan XIV Koto, Rodi Hartono, S.H ajak warga jaga kebersihan lingkungan. Dimana warga diminta mulai menerapkan 3 M, yaitu menguras tempat penampungan air.
Menutup tempat penampungan air dan mengubur barang-barang tidak dipakai. Pasalnya sejak awal Mei sudah ada 2 orang warga desa tersebut terserang DBD. Sehingga beberapa waktu lalu, wilayah Desa Pauh Terenja telah di fogging oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Mukomuko. Kades Pauh Terenja, Rodi Hartono mengatakan, di wilayah desanya memang tidak terlalu banyak warga yang terkena DBD. Sejak awal Mei sampai sekarang hanya ada dua warga yang terserang. Namun demikian warga juga tidak boleh lengah. Sebab dikhawatirkan kedepan ada lagi warga yang terserang DBD. Pasalnya fogging tidak membasmi nyamuk secara keseluruhan. Apalagi dampak dari fogging jika dilakukan terus menerus, nyamuk akan menjadi kebal. “Kalau diwilayah desa kita ada di selama satu bulan ini ada dua orang warga terserang DBD. Makanya beberapa hari lalu desa kita kembali di fogging,”katanya. BACA JUGA:Pintu DI Manjuto Kanan Ditutup Pukul 11.00 WIB Hari Ini Lanjutnya, oleh sebab itu, di imbau kepada seluruh warga supaya bisa menerapkan pola hidup sehat dan menerapkan 3 M di rumah masing-masing. Silahkan kurang penampungan air yang bisa menjadi sarang nyamuk. Jika ada tempat-tempat yang tergenang silahkan ditutup karena sangat berpotensi menjadi sarang nyamuk. Selain itu barang-barang tidak terpakai bisa dibuang atau dikubur. Hal tersebut guna meminimalisir bertambahnya serangan DBD. Terlebih wilayah Kecamatan XIV Koto merata di masing-masing desa ada warga yang terserang DBD. “Mengantisipasi bertambah jumlah warga terserang DBD, kita telah mengimbau supaya warga menerapkan pola hidup sehat dan membersihkan lingkungan,”tambahnya. Kemudian Kades juga meminta kepada para warga supaya berkoordinasi cepat dengan pemerintah desa jika dalam keluarga tersebut ada yang terserang DBD. Jangan malah curhat ke media sosial, bahkan sampai viral. Sebab viral saja tidak akan membantu mengatasi masalah. Kemudian terkait pemahaman masyarakat perihal fogging juga harus diluruskan. Sebagaimana disampaikan pihak Dinkes, nyamuk akan kebal jika terus terusan di fogging. BACA JUGA:Gading Jaya Fokus Garap Kegiatan Fisik “Selain itu kita juga minta warga agar berkoordinasi dengan pemerintah desa jika terserang DBD dan bukan malah viral di media sosial,”tutupnya.*
Kategori :