KORAN DIGITAL RM - Hujan mulai mengguyur wilayah Kabupaten Mukomuko, sejak awal November 2023. Intensitasnya cukup tinggi. Hujan tersebut mengakhiri musim kemarau yang terjadi sekitar 2 bulan. Hari-hari berikutnya, hujan terus turun, meskipun tidak merata dan masing-masing wilayah intensitasnya berbeda. Hanya saja, hujan terus belum meningkatkan volume air sumur, khususnya sumur manual. Di Desa Sido Makmur, Kecamatan Air Manjuto, masih banyak sumur warga yang kering. Kondisi serupa juga banyak terjadi di desa lain. Dengan demikian, masih banyak warga kesulitan mendapatkan air bersih, meskipun belum masuk kategori krisis.
"Sumur saya masih kering. Kalau mau mandi atau mencuci ke rumah ibu," ujar Ponirah.
BACA JUGA:Batik Tando Pusako Hiasi Malam Puncak HUT Provinsi Bengkulu ke-55
Ibu 3 anak ini mengatakan, hujan sudah beberapa kali turun. Tapi belum ada pengaruhnya terhadap air sumur. Ia menduga, tanah belum mencapai titik jenuh. Tanah bagian bawah masih kering, sehingga air hujan masih terserap oleh tanah.
"Mungkin karena tanah terlalu kering, jadi airnya belum sampai ke sumur," tambah Ponirah.
Hal senada disampaikan oleh warga lainnya, Wardoyo. Ia mengatakan, sumur miliknya belum kering total, tapi airnya sangat sedikit. Air yang ada tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Baru disedot 5 air sudah habis. Hujan sudah, tapi air sumur belum bertambah," ungkap Wardoyo.
BACA JUGA:Lomba Layang-layang, Karang Taruna Suka Pindah Siapkan Hadiah Rp5 jt
Wardoyo mengatakan, hujan yang turun belakangan ini, baru terlihat pengaruhnya terhadap tanaman. Tumbuhan yang ada sudah terlihat lebih segar.
'Rumput yang awalnya terlihat kering sekarang sudah tumbuh hijau," ungkap Wardoyo.
Warga lainnya, Sasmito, mengaku bersyukur memiliki sambungan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS). Meskipun sumur masih kering, kebutuhan air bersih masih tercukupi.
"Sumur masih kering, tapi ada PAMSIMAS, jadi air bersih masih aman," demikian Sasmito.*