Desa Albino Tanzania, Hampir Semua Penduduk di Desa Berkulit Pucat dan Begini Kondisinya

Sabtu 11 May 2024 - 18:26 WIB
Reporter : Deni Saputra
Editor : SAHAD

radarmukomukobacakoran.com - Di salah satu desa di sebuah negara terdapat di mayoritas penduduknya albino dengan warna kulit putih pucat. Dilansir di youtube KabarPedia, desa dengan mayoritas berkulit albino ini berada di negara Tanzania.

Benua Afrika menjadi rumah bagi orang-orang berkulit hitam sehingga menemukan orang-orang dengan kulit putih menjadi sesuatu yang langka di negara ini. Tetapi pada sebuah desa di Tanzania negara yang terletak di bagian timur Afrika justru dipenuhi orang-orang dengan kulit pucat. Mereka bukanlah orang-orang yang bermigrasi dari Amerika Utara atau Eropa.

Melainkan penduduk asli benua ini yang menderita albinisme sejak lahir dengan jumlah yang diperkirakan mencapai 173.000 jiwa. Mereka terlahir dengan kulit yang terlalu pucat sehingga sangat kontras dengan kulit gelap yang dimiliki penduduk asli. Saat ini terdapat satu dari setiap 1400 orang di Tanzania yang menderita albinisme.

Sementara rata-rata albinisme di dunia adalah satu banding 20.000. Pada dasarnya albinisme adalah kondisi dimana seseorang terlahir dengan kelainan genetik yang disebabkan oleh kurangnya produksi melanin dalam tubuh khususnya pada bagian mata kulit serta rambut. Melanin merupakan pigmen yang dihasilkan oleh tubuh untuk menentukan warna kulit rambut dan selaput iris mata.

Melanin juga berperan dalam perkembangan saraf mata yang mempengaruhi fungsi penglihatan. Kekurangan melanin dalam tubuh dapat menyebabkan kelainan warna rambut serta kulit. Sehingga mengganggu penglihatan kurangnya melanin juga membuat seorang albino mengalami komplikasi mulai dari penurunan penglihatan hingga kanker kulit. 

Di samping itu penderita albino cenderung kesulitan untuk menghadapi cuaca yang cenderung panas menyengat serta lembab karena penampilan yang dimilikinya. Di seluruh dunia orang-orang dengan albinisme sering dikucilkan secara sosial dan sering mengalami diskriminasi. 

Mereka dicegah untuk memiliki kesempatan yang sama misalnya di sekolah atau ketika mencari pekerjaan yang dapat mengakibatkan kemiskinan. 

Tetapi di Tanzania kondisinya jauh lebih parah dari itu bagi sebagian besar masyarakat Tanzania perbedaan warna kulit yang mencolok bukan sekedar masalah medis. 

Kepercayaan pada sihir dan okultisme yang kuat di Tanzania membuat orang-orang percaya bahwa mereka yang terlahir dengan albinisme dianggap sebagai orang-orang yang dikutuk.

Banyak penduduk yang percaya bahwa albino adalah hantu yang tidak bisa mati. 

Sebagian dari mereka bahkan percaya bahwa tubuh orang-orang albino memiliki khasiat tertentu untuk pengobatan. Karena itu di Tanzania orang-orang albino bukan saja dikucilkan dan ditindas namun juga menjadi objek perburuan.

Di Tanzania menjadi seorang albino bisa menjadi ancaman kematian sejak tahun 2006 hingga 2019 terdapat sebanyak 76 orang albino yang dilenyapkan dan sebanyak 182 orang lainnya mengalami serangan fisik.

Mengetahui adanya perlakuan semacam ini Pemerintah Tanzania berinisiatif untuk mendirikan sebuah tempat di desa yang bisa membuat orang-orang albino ini bisa melakukan berbagai kegiatan sehari-hari dengan normal serta tenang.

Tempat ini telah menampung sekitar 8000 orang penderita albino di Tanzania dan diharapkan bisa menjadi solusi bagi mereka yang juga membutuhkan bantuan medis atau Kondisi kehidupan yang jauh lebih baik.

Di asrama yang penuh sesak di pusat protektorat kabanga ini orang-orang albino dapat berbagi momen ketenangan.

Mereka juga belajar di sekolah asrama tempat dimana mereka bisa berlindung dari para pemburu serta dukun yang mengincarnya.

Pemerintah Tanzania juga meluncurkan kampanye untuk mengumpulkan dana guna membantu memberikan pemahaman kepada masyarakat agar meninggalkan kepercayaan lama dan berhenti menargetkan orang-orang albino.

Namun demikian kampanye ini hanya berfokus pada daerah perkotaan bukan di daerah pedesaan. Di mana albino menghadapi ancaman yang sangat besar. Asosiasi albino Tanzania mengatakan bahwa meskipun hanya 4000 albino yang terdaftar secara resmi di negara ini.Tetapi mereka percaya bahwa jumlah sebenarnya bisa mencapai 173.000 dan mereka berada dalam kondisi yang sangat terancam.*

Kategori :