radarmukomukobacakoran.com - Warga Desa Teramang Jaya, Kecamatan Teramang Jaya, harus menahan keinginnya untuk bisa kembali menanam padi. Pasalnya sawah seluas 100 Hektare (Ha) yang ada di desa ini belum bisa dialiri air. Penyebabnya adanya kerusakan pada Bendung Sungai Teramang Kecil, dan kerusakan pada jaringan irigasi yang ada.
Kerusakan Bendung Sungai Teramang Kecil ini, tidak lepas dari perhatian dari pemerintah daerah. Dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Kepala Dinas PUPR, Apriansyah, ST, MT menjelaskan masalah yang dihadapi Bendung Sungai Teramang Kecil, adalah airnya yang tidak mencukupi. Saat ini pihak Dinas PUPR sedang mendata kondisi yang ada di Bendung Teramang Kecil ini. Selanjutnya dimasukan dalam Elektronik Pengelolaan Aset dan Kinerja Sistem Irigasi (e-PAKSI). BACA JUGA:Disebut Bakal Berpasangan dengan Muharamin, Ini Kata Wasri e-PAKSI merupakan aplikasi berbasis android yang digunakan untuk pengambilan data survey inventarisasi aset jaringan irigasi, aset non jaringan irigasi, dan penilaian indeks kinerja sistem irigasi. Pengelolaan Aset dan Penilaian Kinerja Sistem Irigasi sifatnya wajib dilaksanakan setiap tahun untuk setiap Daerah Irigasi oleh pengelola kewenangan. ‘’Setelah masuk dalam e-PAKSI, kami akan ajukan pembangunan bendung Sungai Teramang Kecik, melalui DAK (Dana Alokasi Khusus, red),’’ jelas Apriansyah, seusai menghadiri acara halalbihalal di Kecamatan Selagan Raya, Sabtu 20 April 2024. Apriansyah juga menyampaikan, pemerintah daerah akan mengoptimalkan sawah yang ada di daerah ini. Selain sawah di Teramang Jaya, pemerintah juga sedang mencari solusi untuk mengoptimalkan sawah yang ada di Kecamatan Ipuh. BACA JUGA:Halalbihalal di Air Manjuto, Bupati Banyak Beri Kabar Gembira ‘’Permasalahan (Sawah, red) yang ada sedang dikaji dan dicarikan solusinya. Misalnya di Kecamatan Ipuh, solusi yang sedang dikaji adalah popanisasi,’’ demikian Apriansyah.
Kategori :